Kamis, 31 Maret 2011

JK Tak Setuju Pembangunan Gedung Baru DPR-RI

Mantan Wakil Presiden M Jusuf Kalla menentang rencana pembangunan gedung DPR RI baru yang dianggarkan akan menghabiskan dana tak kurang dari Rp1,2 triliun. Ia mengatakan, DPR tak perlu membangun gedung baru yang terlalu mewah.

"Pembangunan gedung Rp1 triliun tidak perlu. Gedung DPR di Jepang tidak semewah itu. Gedung Kongres di AS juga tidak semewah itu. Jangan contoh fisiknya, tapi sifatnya," kata JK singkat kepada para wartawan di Jakarta, Rabu (29/3/2011).

JK juga meminta agar semua anak bangsa terus berkontribusi melakukan hal yang terbaik untuk bangsa sesuai dengan kapasitasnya masing-masing.

Sebelumnya, Indonesia Budget Center mengungkapkan, angka sekitar Rp 1,2 triliun ini setara dengan:

1. Dana untuk BOS SMP bagi 2,02 juta siswa. Berdasarkan kebijakan BOS Tahun 2010, dana BOS SMP Rp 575.000 per tahun

2. Dana pembangunan 16.000 ruang kegiatan belajar atau kelas baru. Sekitar 16.000 kelas baru ini dapat menampung setidaknya 640.000 siswa (dengan asumsi 1 ruang kelas dapat menampung 40 siswa). Berdasarkan Permendiknas 19/2010, standar biaya 1 ruang kelas baru sekitar Rp 80 juta.

3. Dana bagi 19,5 juta peserta Jamkesmas baru (biaya Jamkesmas saat ini sekitar Rp 66.700 per tahun).

4. Dana untuk membangun 21.000 unit rumah baru di Wasior, Padang, Mentawai, dan Yogyakarta. Berdasarkan desain dari Teknik Sipil ITS, biaya pembangunan satu unit rumah baru sekitar Rp 60 juta.

5. Dana untuk menaikkan subsidi pupuk sebesar 8 persen. Subsidi pupuk 2011 sebesar Rp 16,3 triliun, atau turun 11 persen dibandingkan tahun 2010 (Rp 18,4 triliun).

Mantan Ketua Umum Partai Golkar, yang juga mantan Wakil Presiden, Jusuf Kalla mengatakan, Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal "Ical" Bakrie adalah penentu kelanjutan rencana pembangunan gedung DPR RI baru yang berbiaya hampir Rp 1,2 triliun.

Saat ini, dua fraksi dari dua partai terbesar di parlemen itu mendukung rencana pembangunan gedung baru. Sementara itu, fraksi PDI Perjuangan, Gerindra, PAN, dan Hanura secara tegas menolak. Lainnya, fraksi PKB menyatakan setuju dengan catatan adanya evaluasi, PPP meminta evaluasi ulang, dan PKS menyampaikan keberatan dengan catatan atas rencana pembangunan gedung 36 lantai itu.

"Saat ini cuma dua yang menentukan, yaitu Demokrat dan Golkar. Begitu Pak SBY mengatakan tidak, pasti semua taat. Masak tidak taat? Begitu juga ketika Pak Ical katakan tidak, ya tidak. Selesai," kata JK kepada para wartawan di Jakarta, Rabu (30/3/2011), ketika ditanya soal pembangunan gedung baru DPR.

Seperti diwartakan, Sekretaris Fraksi PAN Teguh Juwarno pada rapat paripurna DPR dengan agenda penyampaian rancangan kode etik, Selasa (29/3) di Jakarta, menyampaikan sikap resmi fraksi PAN

"F-PAN meminta seluruh proses pembangunan gedung baru DPR dihentikan," katanya.

Salah satu alasan yang diajukan fraksi PAN adalah tidak adanya persetujuan dari rakyat. Seharusnya, pembangunan gedung baru DPR disetujui rakyat karena gedung berkantornya para wakil rakyat itu merupakan rumah rakyat. Apabila tetap melanjutkan pembangunan, DPR dinilai tidak melaksanakan aspirasi rakyat yang mayoritas menolak gedung baru. Pasal 71 huruf s Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD menegaskan, tugas DPR adalah menyerap, menghimpun, menampung, dan menindaklanjuti aspirasi masyarakat.

Fraksi PAN berpendapat, gedung DPR seharusnya menjadi simbol karakter dan visi bangsa Indonesia sehingga pembangunannya harus melibatkan rakyat, mulai dari pembuatan desain hingga pelaksanaan pembangunan. Pembuatan perencanaan teknis atau detail engineering design (DED) yang tidak melalui persetujuan rapat paripurna juga dikeluhkan.

Penolakan juga datang dari Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya. Fraksi ini menganggap pembangunan gedung bukanlah prioritas bagi DPR. Saat ini yang harus menjadi prioritas adalah peningkatan kinerja DPR. DPR harus menunjukkan empati kepada rakyat yang menghadapi beragam persoalan, seperti kemiskinan, pengangguran, dan kerawanan pangan.

"Baiknya menahan diri dulu. Tunjukkan empati dan pengorbanan kepada masyarakat," ujar Sekretaris Fraksi Gerindra Edhy Prabowo.

Anggaran gedung baru bisa dialihkan untuk menambah dana pembangunan yang langsung menyentuh rakyat, seperti dana pendidikan, kesehatan, dan pengentasan masyarakat dari kemiskinan. Penolakan pun datang dari fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Ketua Fraksi PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo meminta pelaksanaan pembangunan gedung baru ditunda. Ia minta desain gedung baru dikaji ulang dan dibuat lebih sederhana.

Tak ada yang murni

Pengamat politik dari Centre for Strategic and International Studies J Kristiadi menilai, tetap akan dibangunnya gedung baru untuk DPR menunjukkan tidak ada yang murni dalam perilaku di parlemen. Semua didasarkan pada perhitungan untuk mendapatkan popularitas dan kekuasaan.

"Saya tidak percaya jika ada fraksi yang menolak gedung baru untuk DPR sebelum ada bukti rencana pembangunan itu dibatalkan," katanya di Jakarta.

Ia menegaskan, tahun 2010 ada pernyataan rencana pembangunan gedung itu ditunda setelah ada kritik dari rakyat. Namun, rencana itu ternyata kembali diteruskan pada tahun 2011 setelah kritik mereda.

Sementara itu, dalam keterangannya kepada pers hari ini, Ketua DPR Marzuki Alie merasa dizalimi dengan maraknya seruan fraksi yang memintanya membatalkan rencana pembangunan gedung baru. Menurutnya, mendesak membatalkan pembangunan gedung merupakan pemaksaan kepadanya untuk melakukan keputusan yang tidak prosedural.

Metamorfosis Rumah Gadang

Keberadaan Rumah Gadang (rumah adat Minangkabau) kini tidak lagi sebagai bangunan tunggal di pemukiman masyarakat Sumatera Barat, tetapi telah banyak tumbuh bangunan lain di sisi-sisinya.

Padahal, secara tradisional turun temurun di Ranah Minang, rumah gadang merupakan bangunan tunggal yang berfungsi sebagai tempat tinggal bagi suatu keluarga sampai dengan keturunan selanjutnya, kata kata Peneliti Arsitektur Minang dari Fakultas Teknik Arsitektur Universitas Bung Hatta, Dr Eko Alvares di Padang, Rabu.

Ia menambahkan, akibat perkembangan zaman rumah gadang yang sebelumnya bangunan tunggal telah berkembang menjadi rumah baru.

Selain itu pada rumah gadang juga sudah mengalami banyak perubahan yang dapat dilihat dari semakin berkembangnya rumah-rumah baru di sekeliling rumah adat tersebut. Menurut dia, minimal ada dua faktor menyebabkan hal itu terjadi, pertama, karena timbulnya rasa kecemburuan sosial antar penghuni.

Ia menjelaskan, faktor intern antarpenghuni rumah gadang yang tidak saling cocok juga akibat dari perubahan rumah gadang yang sudah mulai ditinggalkan, sehingga menjadi tidak berkembang dengan baik. Faktor kedua, karena meningkatnya pendapatan masyarakat sehingga timbulnya rasa ingin memiliki rumah secara pribadi, tambahnya.

Ia menyebutkan, untuk kondisi sekarang, konsep yang diterapkan pada rumah-rumah baru itu masih memiliki bentuk dan konsep yang hampir sama dengan rumah gadang, meski tetap ada beberapa perbedaan. Perbedaan itu antara lain ditandai dengan penggunaan merial bangunan yang sudah mendapat pengaruh teknologi, kata Alvares.

Angka Fantastis Gedung Baru DPR

Rencana pembangunan gedung baru terus bergulir. Jika tak ada aral melintang, peletakan batu pertamanya akan dilakukan pada 22 Juni mendatang. Namun, pro kontra masih terus berlangsung, bahkan ketika proses pendaftaran peserta lelang sudah selesai dilakukan. Pemicunya, tak lain karena biaya pembangunan yang dinilai fantastis.

Fisik bangunan dengan 36 lantai, 2 basement dan 1 semi-basement ini akan menghabiskan biaya Rp1.138.258.000.000 (Rp1,138 triliun), dengan luas bangunan seluruhnya mencapai 157.586 meter persegi.

Setiap ruangan baru untuk satu anggota dewan memiliki luas 111,1 meter persegi. Menurut DPR, besaran luas ini wajar untuk sebuah kamar kerja yang akan diisi oleh satu anggota dewan, satu sekretaris pribadi dan lima tenaga ahli. Nah, setiap meter perseginya dihargai Rp 7,2 juta, yang terdiri dari biaya konstruksi sipil dan arsitekturnya Rp 4,68 juta plus biaya fasilitas elektrikal dan eletrikalnya sebesar Rp 2,52 juta.

Maka, tak heran bila ada perhitungan kasar Rp799,92 juta sebagai nilai satu ruangan kerja wakil rakyat Indonesia. Jika angka Rp 799,2 juta dikali dengan jumlah anggota DPR RI yang mencapai 560 orang maka kurang lebih akan muncul angka sekitar Rp 447.955.200.000. Dari total anggaran, terdapat sisa Rp 690.302.800.000.

Kabiro Pemeliharaan Bangunan dan Instalasi DPR RI Sumirat tak mau menjelaskan soal hitung-hitungan ini. Ia hanya membantah bahwa perhitungan sesungguhnya tak demikian. Perhitungannya tak bisa digeneralisir dengan angka Rp 7,2 juta karena itu hanya pagu demi kemudahan perhitungan. Pada dasarnya, angka rata-rata itu diperoleh dengan perhitungan pembangunan ruangan lainnya, seperti ruang rapat dan lobi.

"Enggak bisa digeneralisir begitu. Jadi kalau rata-rata itu pembangunan per meter persegi. Kalau kita rinci lobi per meter berapa, dibandingkan dengan per meter ruangan anggota berapa, lain. Makanya diambil rata-rata. Kalau diambil untuk hitung satu ruangan, enggak cocok," katanya kepada Kompas.com, kemarin.

Selain angka-angka di atas, terdapat pula angka lain sebagai biaya yang sudah dikeluarkan. Pertama, biaya manajemen konstruksi sebesar Rp 16.876.120.815 yang sudah terbayar Rp 864.141.000 dan biaya konsultasi perencanaan sebesar Rp 19.126.270.257 yang sudah terbayar Rp 9.607.798.000. Sebagian biaya yang sudah terbayar dilakukan pada tahun anggaran 2008-2010.

Munir, Diapresiasi Belanda, Dilupakan Indonesia

Janji pemerintah kota Den Haag, Belanda, kepada Suciwati untuk mengabadikan suaminya, aktivis Hak Asasi Manusia (Alm) Munir menjadi nama Jalan Munir atau Munirstraat di kota tersebut disambut baik rekan-rekan Munir semasa hidupnya di Jakarta.

Bagi mereka, janji itu merupakan satu apresiasi dan pengakuan penting terhadap komitmen dan perjuangan Munir dalam menegakkan HAM di Indonesia. Sesuatu yang ironisnya justru tidak pernah diperolehnya dari pemerintah dimana dia bekerja.

Ketua SETARA Institute Hendardi, salah satu teman dekat Munir, menuturkan bagaimana proses hukum pembunuhan Munir yang tak kunjung tuntas hingga kini. Padahal yang berjanji sudah sekaliber Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan menyebut kasus ini sebagai “the test of our history”.

“Pemberian nama jalan ini apresiasi tapi juga ironis karena datang dari luar negeri. Sementara di dalam negeri, kasusnya tidak diselesaikan bukan semata-mata soal hukum tapi lebih karena politik,” katanya ketika dihubungi di Jakarta, Rabu (30/3/2011).

Munir tewas dalam perjalanan dari Jakarta menuju Belanda pada September 2004 silam. Dia diduga diracun saat berada di pesawat Garuda Indonesia. Hendardi menjelaskan, baik pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla maupun pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono takut mengungkap kasus Munir. Karena itu, dia pesimistis apresiasi pemerintah Den Haag akan dijadikan momentum oleh pemerintah untuk kembali melanjutkan pengusutan kasus tersebut.

“Belum ada yang berani membongkar kasus dia secara sungguh-sungguh. Bukan kasus Munir saja tapi juga kasus HAM yang lain. Ini ironi yang menyedihkan,” ujarnya. “Selama pemerintahan SBY, dia sendiri waktu membentuk Tim Pencari Fakta Munir, pernah menjanjikan bahwa negara tidak boleh kalah dengan kekerasan, menjanjikan mengumumkan laporan TPF kepada publik, tapi sampai hari ini juga dibuka pun enggak, enggak pernah diumumkan. Ada keengganan politik menyelesaikan kasus ini.”

Walau begitu, Hendardi berharap, penghargaan pemerintah Den Haag bisa dimanfaatkan publik untuk mendesak lebih kuat agar pemerintah menyelesaikan kasus Munir.

Saat ditanya apakah kebijakan pemerintah kota Den Haag sebagai sindiran kepada pemerintahan Yudhoyono, Hendardi mengatakan sebagai negara demokratis, Belanda pasti tidak memiliki cara pandang politik yang sinis seperti itu.

“Tapi dengan jujur bahwa dia melihat sosok Munir memang pahlawan yang perlu diapresiasi. Kalau merasa tersindir ya selesaikan kasusnya. Dengan apresiasi ini kita malu juga sebenarnya bahwa kasusnya belum selesai,” katanya.

Berdasarkan laporan Aboeprijadi Santoso dari Radio Nederland, Munir merupakan orang Indonesia keempat yang namanya diabadikan menjadi nama jalan di Belanda. Sebelumnya tiga pejuang Indonesia, yaitu Irawan Sujono di Amsterdam, Mohammad Hatta dan Raden Ajeng Kartini di Haarlem, sudah terlebuh dahulu menerima kehormatan itu.

Blatter & Nurdin Sama Saja?

Hampir seluruh pecinta sepakbola Indonesia menginginkan revolusi di tubuh PSSI. Ternyata, tak sedikit pula pihak yang mengidamkan perubahan dalam otoritas tertinggi sepakbola dunia, FIFA. Apakah kebobrokan masa kepemimpinan Ketua Umum PSSI tak ubahnya Presiden FIFA?

Melalui tulisan dalam blog pribadinya, calon Presiden FIFA Mohamed bin Hammam mengatakan, kunjungan ke Kongres UEFA di Paris pada akhir pekan kemarin menyadarkan dirinya akan kondisi FIFA sesungguhnya.

Menurut pria yang saat ini menjabat sebagai Presiden Konfederasi Sepakbola Asia (AFC), perubahan harus terjadi dalam tubuh FIFA, yang saat ini dipimpin oleh Blatter.

“Perjalanan ke Paris memberikan saya kepekaan lebih, di mana sebagian besar orang menginginkan perubahan dalam tubuh FIFA,” cetus Hammam, seperti dilansir Super Sports, Selasa (29/3/2011).

“Sayangnya, dari apa yang saya amati, banyak orang telah menilai seluruh organiasi di dalamnya dengan ketidakpopuleran presidennya (Blatter),” jelas pria berkebangsaan Qatar.

Seperti diketahui, Hammam akan menantang Blatter pada pemilihan presiden untuk masa jabatan empat tahun kedepan, yang akan digelar di markas besar FIFA di Zurich, Swiss, 1 Juni mendatang. Ya, inilah harapan Hammam yang merupakan bagian dari kampanyenya.

“Saya berharap, kami akan mampu menghadirkan perubahan dan mengembalikan FIFA sebagai organisasi yang selayaknya bisa kita banggakan lagi,” umbar pria 61 tahun.

Jika dilihat dari pernyataan Hammam, memang Nurdin Halid seakan setali tiga uang dengan Sepp Blatter. Namun menurut rumor yang beredar, Hammam justru ingin mendukung eksistensi Nurdin di PSSI, demi mengamankan suara pada pemilihan presiden mendatang.

Sementara itu, Blatter, melalui sejumlah kebijakan FIFA baru-baru ini, telah menyudutkan posisi Nurdin dan menegaskan pria asal Makassar tidak diizinkan mencalonkan diri lagi pada pemilihan Ketum PSSI periode 2011-2015, lantaran pernah berstatus narapidana dan ini bertentangan dengan statuta FIFA.

Masa Depan, Gadget Gunakan Jantung Manusia Sebagai Baterai?

Pernah terpikir memanfaatkan jantung manusia untuk mengisi baterai gadget? Beberapa ilmuwan dari Georgia Institute of Technology berupaya untuk mewujudkan wacana itu dalam beberapa tahun ke depan.

Tim ilmuwan itu berhasil menemukan sebuah chip yang memanfaatkan gerakan alami guna menciptakan listrik untuk perangkat genggam. Menggunakan kawat nano zinc oxide, mereka menemukan bahwa tenaga listrik bisa dihasilkan setiap kali terjadi gerakan tubuh, bahkan jika hanya berupa cubitan jari. Demikian seperti dilansir Daily Mail, Kamis (31/3/2011).

Melalui penemuan ini mereka berharap suatu hari nanti jantung manusia bisa dimanfaatkan untuk mengisi baterai berbagai perangkat pintar, termasuk iPod dan ponsel.

"Perkembangan ini menjadi tonggak sejarah dalam produksi perangkat elektronik portabel yang bisa dinyalakan dengan gerakan tubuh tanpa harus menggunakan baterai atau outlet listrik," ungkap ketua peneliti Dr Zhong Lin Wang.

"Generator nano kami bisa mengubah kehidupan di masa depan. Potensi mereka hanya dibatasi oleh imajinasi seseorang. Jika kami bisa mendukung kemajuannya, generator nano ini bisa diaplikasikan ke lebih banyak perangkat yang membutuhkan daya lebih besar," lanjutnya.

Teknologi temuan tim pimpinan Dr Wang ini menggunakan jutaan kawat nano, yang 500 kali lebih tipis dari lembaran rambut manusia. Berdasarkan hasil uji coba, lima generator nano mampu menghasilkan daya sama seperti dua baterai AA (3 volt atau 1 mikro ampere).

"Daya beberapa volt mungkin tidak terlihat banyak tapi generator nano ini sudah mengalami perkembangan dari versi-versi sebelumnya. Tambahan kawat nano dan nano generator, jika disatukan bisa memproduksi daya yang cukup untuk mendukung perangkat elektronik lebih besar seperti iPod atau mengisi baterai ponsel," pungkas Dr Wang.

PM Italia Bayar Perempuan untuk Propaganda?

Seorang perempuan yang berpura-pura sebagai korban gempa Italia tahun 2009 lalu, mengundang kecaman dari warga Negeri Pasta.
Perempuan tersebut mengaku dibayar untuk memuji upaya rekonstruksi pemerintah, lewat tayangan di salah satu televisi milik Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi.

Marina Villa tampil disebuah program acara televisi Canale 5, yang menjadi bagian dari mediaset, yang dimiliki Berlusconi. Pada acara itu, Villa mengatakan keadaan terus membaik di L'Aquila yang hancur pada saat gempa mengguncang 2009 silam.

"L'Aquila akan kembali seperti semua. Kini rumah yang disertai taman kembali dibangung. Saya ingin berterima kasih, jika diizinkan kepada Perdana Menteri (Berlusconi)," tutur Villa seperti dikutip Reuters, Kamis (31/3/2011).

"Mereka yang masih tinggal di dalam hotel, mungkin memang jauh lebih nyaman bagi mereka. Karena mereka dapat makan, minum dan tidak melakukan apapun," lanjut perempuan berusia 50 tahun itu.

Tetapi Villa meminta maaf pada Senin 28 Maret, setelah seorang kerabatnya memastikan bahwa dirinya bukan warga L'Aquila. Dirinya justru berasal dari kota kecil di wilayah Abruzzo.

Villa mengaku dibayar 300 euro untuk tampil dalam program tersebut. Dirinya membaca naskah yang telah disiapkan sambil berpura-pura dirinya merupakan korban gempa, usai penggagas program itu mengetahui dirinya berasal dari wilayah terkena gempa.

Buka Hatimu Sedikit, Wahai Anggota Dewan..!

Rencana pembangunan gedung baru DPR yang menghabiskan dana sekira Rp1 triliun lebih terus menuai kontroversi. Sayangnya para anggota dewan menutup mata dengan kondisi di masyarakat yang masih sangat menderita. Dengan teganya, para wakil rakyat itu menyebut pembangunan gedung karena desakan rakyat.

Dengan dalih gedung yang sekarang dianggap kurang layak, mereka para anggota yang katanya terhormat ngotot untuk tetap membangun gedung mewah itu. Sementara di belahan bumi Indonesia yang lain, sejumlah anak sekolah terpaksa belajar di bawah atap yang bolong dan juga masih ada kampung yang belum dialiri listrik.

Seharusnya dana sebesar itu bisa dialokasikan untuk pembangunan listrik 75 Kepala Keluarga (KK) atau sekampung di wilayah Papua. Pembuat Kebijakan Listrik Pedesaan PLN wilayah Papua Hasmar Tarigan mengungkapkan, biaya pembangunan listrik di pedesaan dengan menggunakan mesin diesel maksimal mencapai angka Rp600 juta-Rp700 juta.

Tak hanya itu, dana pembangunan satu ruang baru bagi anggota DPR yang mencapai Rp800 juta setara dengan jatah Bantuan Operasional Sekolah (BOS) bagi siswa SD/SMP. Jika DPR tetap ngotot ingin membangun gedung baru, seorang anggota DPR jadi sepadan dengan menghilangkan hak 2.000 murid SD/SMP.

Jadi wajar jika sejumlah masyarakat menilai niat anggota DPR ini berlebihan untuk saat ini. Jadi tidak salah juga jika niat itu ditunda untuk sementara melihat kondisi masyarakat yang jauh lebih prioritas juga sedang membutuhkan fasilitas yang bisa diwujudkan dari dana segar gedung DPR.

Karena itu, buka sedikit hatimu anggota dewan....

Memilah Kapitalisme

Lebih dari dua abad sejak terbitnya buku Kekayaan Negara Bangsa karya Adam Smith dan berbarengan dengan runtuhnya Tembok Berlin pada 1989, sistem ekonomi kapitalisme berhasil menggusur semua pesaingnya.

Karena nyaris tanpa pilihan, kita boleh bertanya, apakah sistem ini cocok untuk menyelesaikan berbagai masalah nasional dan global? Banyak pengamat yang ragu, mereka mensinyalir bahwa setelah mengalahkan semua lawannya, kapitalisme bakal berpuas-puas dengan dirinya sendiri. Sikap diri yang menurut Rudolf Hickel (2000) akibat tiadanya “tangan pengatur keadilan dalam kapitalisme”.

Memilah Kapitalisme

Robert Heilbroner, seorang sosialis Jerman, melihat peran oposisi sosialistis di masa depan tidak lagi dalam mengupayakan rancangan perlawanan baru atas kapitalisme, tetapi mengupayakan agar sistem yang “unggul” ini berwajah lebih manusiawi. Satu-satunya “kesempatan perbaikan” yang masih terbuka, menurut Michael Albert, adalah terus mencoba dengan sistem kapitalisme dan berbagai cabangnya seperti individual capitalism negaranegara Anglosaxon (AS dan Inggris) yang saat ini dikenal dengan julukan neoliberal dan social capitalismnegara-negara Eropa daratan.

Dua cabang kapitalisme itu telah memengaruhi perjalanan abad ke-20. Setelah itu, muncul corporative capitalism sebagai cabang kapitalisme ketiga dari Jepang yang pernah dinobatkan sebagai sistem ekonomi abad ke-21 meski tampaknya belakangan mengalami kemunduran. Yang tak terduga adalah kemunculan “kapitalisme” China yang berada di bawah payung sistem komunisme.

Pada masanya, secara simplisistis Reagan dan Thatcher (sebagai personifikasi kapitalisme Anglosaxon) pernah mengungkapkan rumusan pemikiran yang sempat membius warga dua negara tersebut: “Turunkan pajak bagi orang kaya, maka kehidupan orang miskin akan membaik.” Pemikiran kontroversial yang dirumuskan oleh para intelektual kanan dari Hoover Foundation di California ini mungkin bisa berfungsi seandainya orang kaya yang banyak menghemat pajak itu mengiventasikan keuntungannya pada sektor produktif.

Tapi, karena tak seorang pun bisa memaksa mereka, tidak juga negara, kebanyakan uang mereka diinvestasikan pada bisnis spekulasi properti dan beberapa bidang kontraproduktif. Kapitalisme Eropa (daratan) cenderung mengikuti “model Jerman“ yang juga disebut soziale Markwirtschaft yang kurang lebih berarti ekonomi pasar yang sosial. Eropa telah mengembangkan bingkai persyaratan yang disepakati umum tanpa terlalu melemahkan mekanisme pasar, berupa sistem sosial terpadu mulai dari perlindungan kesehatan, pengangguran hingga pengamanan hari tua dan tempat tinggal.

Pajak yang tinggi telah memungkinkan pendanaan pendidikan dan pengajaran serta berbagai infrastruktur dasar. Serikat buruh yang relatif kuat juga telah mewarnai “kapitalisme solider” model Eropa. Konsep Eropa berhasil melahirkan kelompok menengah yang kuat dan membawa kemakmuran bagi mayoritas. Bahkan para pakar ekonomi AS yang menjadi penasihat Presiden Clinton dan Obama melirik kapitalisme model Eropa untuk diterapkan di AS.

Ekspansi agresif kapitalsime Jepang berhasil di pasar internasional. Meskipun demikian, rakyatnya relatif lebih sedikit diberi kesempatan mencicipi kue hasil keuntungan yang berlimpah. Harga barang di Kepulauan Matahari Terbit ini misalnya, akibat kebijakan subsidi pertanian, rata-rata 40% lebih tinggi dibandingkan dengan AS. Mempunyai rumah sendiri di Jepang nyaris tak mungkin akibat spekulasi tanah yang mendapat sokongan negara.

Produktivitas sistem perekonomian Jepang tidak hanya bertumpu pada teknik produksinya yang jenius (Der Spiegel), tetapi terutama berkat pemasok murah dari strata masyarakat terbawah dalam “masyarakat tiga kelas” Jepang. Saat ini, posisi Jepang sebagai kekuatan ekonomi nomor dua dunia mulai digantikan China. Bobot ekonomi negara berpenduduk terbesar di dunia ini berpengaruh signifikan pada konstelasi kekuatan politik global. Kaplinsky melihat China bukan sekadar emerging economies, melainkan Asian drivers of global change (2006).

Memilih Kapitalisme

Bagi Joseph Stiglitz, peraih Nobel Ekonomi, fundamentalisme pasar memiliki keterkaitan sangat erat dengan neoliberalisme–– aliran dominan yang menjadi dasar berbagai kebijakan G-8, IMF, dan Bank Dunia. Fundamentalisme pasar sebagai perwujudan neoliberalisme dalam bidang ekonomi yang meminggirkan peran negara sebagai penyeimbang ini gagal memenuhi janjinya.

Tiga contoh berikut memperjelas keterbatasan dari berbagai solusi yang melulu bertumpu pada premis ekonomi pasar. Pertama, asumsi fundamentalisme pasar bahwa pasar uang tidak hanya membantu penggunaan kapital secara optimal, tetapi juga menjamin pertumbuhan dan pengadaan lapangan kerja, ternyata, tidak terbukti. Penyebabnya, pasar modal menjadi pasar spekulatif yang digelembungkan. Kedua, kekuatan pasar tidak mampu mencegah krisis lingkungan global.

Meski harus pula diakui, kegagalan yang sama dialami oleh negara, terutama berkaitan dengan maraknya monopoli dan oligopoli. Ketiga, penelitian Prittchett (1996) membuktikan bahwa dalam proses globalisasi terjadi kesenjangan yang meluas. Pemenangnya adalah negara-negara kaya anggota OECD, termasuk korporasi yang mengeruk kekayaan alam negara berkembang.

Dalam memilih, kita berharap negara berperan sebagai “penjaga” konstitusi dengan mengacu pada Pasal 33 UUD 1945 yang dengan sangat jelas menyebut pemanfaatan sumber daya alam untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. Dalam kasus seperti ini, sosial demokrasi yang menawarkan jalan ketiga bisa menjadi opsi dengan mendorong negara untuk berpihak pada kepentingan mayoritas rakyat ketimbang condong kepada segelintir perusahaan yang memakmurkan segelintir penikmat di atas penderitaan mayoritas rakyat.

IVAN A HADAR
Wakil Pemimpin Redaksi
Jurnal Sosial Demokrasi (Indonesia dan Asia),
Anggota Pokja Forum Kawasan Timur Indonesia

PDS HB Jassin & Perpus UI, Bagai Langit dan Bumi

SEBAGAI tempat yang menyimpan banyak ‘jendela dunia’, perpustakaan seharusnya menjadi tempat yang amat bernilai harganya. Tentu kita tak boleh menyia –nyiakan ilmu pengetahuan yang banyak tertulis di setiap buku yang menjadi nyawa dari perpustakaan.

Kapan terakhir kali Anda pergi ke perpustakaan? Mungkin sebagian besar adalah pada saat mengenyam studi di perguruan tinggi. Itupun karena harus memenuhi tugas kuliah saja atau menjelang ujian. Perpustakaan sejatinya menjadi pusat peradaban dunia karena merupakan gudang ilmu pengetahuan. Karena itu, memerlukan ahli pustaka dan tentunya dana yang cukup untuk merawat buku dan mendokumentasikannya dengan baik agar bermanfaat bagi generasi penerus.

Kalau tak ada dana, apakah perpustakaan bisa bertahan? Tentu saja tidak, hal itulah yang kini sedang terjadi pada Pusat Dokumentasi Sastra (PDS) HB Jassin yang terancam ditutup karena tak memperoleh dana yang cukup dari pemerintah. Menurut pihak PDS HB Jassin, dana yang didapat tahun 2011 dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta hanya Rp 50 juta.

Itulah yang membuat mereka tak bisa memenuhi biaya operasional seperti membayar gaji karyawan, merawat 50 ribu karya sastra, hingga belanja buku. Lalu bagaimana jika kita bandingkan dengan obsesi Rektor Universitas Indonesia (UI) Gumilar R Somantri dalam membangun perpustakaan terbesar di dunia?

Sungguh perbedaan yang sangat timpang, baik dari segi biaya, semangat, hingga sarana prasarana dan fisik gedung, serta sistem digitalisasi yang sama sekali tidak ditemukan di PDS HB Jassin. Memang betul, perpustakaan yang diklaim sebagai salah satu perpustakaan termegah dan tercantik di dunia itu saat ini masih dibangun. Namun tak lama lagi perpustakaan UI yang megah itu akan dapat dinikmati oleh para pecinta buku dari kalangan manapun.

“Saat ini perpustakaan UI sudah masuk tahap akhir design interior, hanya tinggal menyelesaikan urusan kontrak dengan para tenant yang akan menyewa di lantai dasar. Nantinya akan ada toko buku, bank, hingga kafe yang sangat nyaman. Juga ada meeting point atau ruang serba guna,” ujar Rektor UI Gumilar R Somantri kepada okezone, baru-baru ini.

Gumilar menambahkan, peresmian perpustakaan tersebut bahkan akan dilakukan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Kelebihan lainnya, tutur Gumilar, perpustakaan tersebut adalah yang terbesar yakni seluas 33 ribu meter persegi. “Kami pakai sistem digitalisasi, jadi mahasiswa dari Surabaya ataupun dari luar negeri, tetap bisa membaca dokumen di perpustakaan kami. Tinggal cari katalognya, tak hanya original material, tentunya digital material, terdiri dari delapan lantai,” jelas Gumilar.

Perpustakaan UI diandalkan akan menjadi jantung akademik kegiatan perguruan tinggi yang memiliki tanggung jawab sebagai wadah untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) dan pengembangan ilmu. Bayangkan saja, dana yang digelontorkan untuk pembangunan perpustakaan UI saja mencapai Rp200 miliar, belum lagi dana perawatan buku nantinya. Sangat timpang jika dibandingkan dengan dana yang diperoleh oleh PDS HB Jassin yang hanya Rp50 juta per tahun.

Uniknya lagi, sebagian dari kebutuhan energi menggunakan sumber energi matahari. Jadi sebuah perpustakaan megah yang hemat energi dan air. Selain itu, gedung ini juga bebas dari asap rokok dan mewajibkan pengunjung untuk menggunakan sepeda atau berjalan kaki. “Kami ingin menghadirkan suasana yang ramah lingkungan. Kami tidak akan menebang pohon-pohon besar yang diameternya mencapai satu meter. Perpustakaan tersebut menampung hingga 6 juta buku dengan kapasitas 20.000 pengunjung setiap harinya, dengan masing-masing lantai seluas 6 ribu m2,” kata Gumilar.

Keunikan lain, terdapat berbagai huruf aksara dari seluruh dunia yang akan ditulis di kaca gedung sebagai dinding. Perpustakaan akan dilengkapi sistem ICT mutakhir yang menungkinkan pengunjung menikmati secara leluasa sumber informasi elektronik seperti e-book, e-journal.

Mengenai alokasi dana, UI mendapat bantuan pendidikan negara serta dibantu oleh BNI 46. Lalu mengapa negara seolah sulit melakukan hal yang sama dengan PDS HB Yasin seperti halnya dengan perpustakaan UI? Padahal disana banyak tersimpan puluhan ribu karya sastra yang begitu bernilai.

Budayawan JJ Rizal yang juga Sekretaris Yayasan PDS HB Yasin memastikan jika tak ada gelontoran dana yang cukup dari pemerintah provinsi DKI Jakarta, tak ada pilihan lain bagi pengurus untuk menutup PDS HB Jassin. Mereka juga tak mau menerima uluran tangan keprihatinan dari sejumlah pihak yang hanya bermuatan politis. “Kami tak ingin dipindahkan, kami juga tak ingin dokumentasi karya sastra di PDS HB Jassin dipindahkan ke tempat lain. Kalau tak ada dana, kami tetap akan menutup, dan belum ada bantuan dari orang yang benar tulus karena cinta terhadap karya sastra,” tandas JJ Rizal.

Ketua Dewan Pembina Yayasan HB Jassin, Ajip Rosidi mengatakan, PDS HB Jassin bisa beroperi dengan baik bila mendapat kucuran dana sedikitnya Rp 1 miliar per tahun. Jika dana yang disediakan masih sama dengan tahun 2010, maka pihak yayasan tidak akan mampu meneruskan pengelolaan PDS HB Jassin.

"Jika tahun 2011 hanya disediakan dana Rp 50 juta, sangat mengejutkan kami, dan itu berarti PDS HB Jassin harus ditutup. PDS HB Jassin bisa berjalan lagi kalau dana yang disediakan paling tidak Rp 1 miliar setahun," kata Ajip dalam jumpa pers, beberapa waktu yang lalu.

PDS HB Jassin ini dimulai sebagai dokumentasi pribadi HB Jassin, sang tokoh sastra yang dijuluki sebagai Paus Sastra Indonesia. Jassin menggeluti pendokumentasian sastra ini dengan dana dan tenaga yang serba terbatas sejak ia mengembangkan minatnya akan dunia sastra dan pustaka pada tahun 1930-an, ketika usianya belum lagi 30 tahun.

Dokumentasinya ini menggugah perhatian Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin yang akhirnya turun tangan untuk ikut memelihara kelestariannya agar dapat dinikmati oleh generasi yang akan datang. Karena itulah Ali Sadikin kemudian memberikan tempat kepada HB Jassin di salah satu gedung yang terdapat di Taman Ismail Marzuki sebagai lokasi Pusat Dokumentasi ini.

Yayasan Dokumentasi Sastra HB Jassin didirikan pada 28 Juni 1976. Sejak tahun anggaran 1977/1978, Pemerintah Daerah DKI Jakarta memberikan subsidi kepada yayasan ini yang kemudian berganti nama menjadi Pusat Dokumentasi Sastra. Sementara itu, Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan juga ikut mendukung pembiayaan lembaga ini tahun anggaran l983/l984. Ada pula sumbangan-sumbangan lain dari para donatur tidak tetap.

Pada Mei 2006, pusat dokumentasi ini mempunyai koleksi sebanyak 48.876 dalam bentuk buku-buku fiksi, non-fiksi, naskah drama, biografi dan foto-foto pengarang, kliping, makalah, skripsi, disertasi, rekaman suara, dan rekaman video. Di sini disimpan pula sejumlah surat pribadi dari berbagai kalangan seniman dan sastrawan, seperti NH Dini, Ayip Rosidi, dan Iwan Simatupang.

PDS HB Jassin memberikan pelayanan kepada para pengunjung perpustakaan dan siapa saja yang ingin mencari informasi yang terkait dengan dunia sastra, baik para guru, mahasiswa, sastrawan, di luar Jakarta yang sedang mengerjakan skripsi ataupun disertasi.

Jumat, 25 Maret 2011

Indonesia, Kudeta Selanjutnya?

Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra yang pernah menjadi Danjen Kopassus, Prabowo Subianto menilai, berembusnya isu kudeta yang disebut-sebut digalang sejumlah jenderal purnawirawan merupakan isu yang tidak bisa dipercaya. Ia menyebutnya "ngawur".

"Tidak ada itu ngawur, dongeng," kata Prabowo, seusai acara pelantikan wanita tani HKTI di Hotel Sahid, Jakarta, Jumat (25/3/2011).

Ia pun menganggap isu itu tidak bisa dipertanggungjawabkan dan tak perlu ditanggapi.

Sebelumnya, Al-Jazeera melaporkan adanya sejumlah jenderal purnawirawan yang secara diam-diam mendukung kelompok Islam garis keras untuk memicu kekerasan antarumat beragama. Hal ini bagian dari rencana menggulingkan Presiden.

”Mereka muak dengan kebohongan Presiden,” kata Al-Jazeera mengutip pernyataan pemimpin Gerakan Reformasi Islam Chep Hernawan.

Koresponden Al-Jazeera, Step Vessen, mengatakan, laporan bahwa sebuah kelompok garis keras memiliki pendukung yang kuat ”telah terkonfirmasi untuk pertama kalinya”. Kelompok itu dikaitkan dengan jumlah serangan terhadap kelompok beragama, termasuk jemaat Kristiani dan Ahmadiyah. Sebelumnya, Chep mengatakan, para purnawirawan jenderal itu telah mencoba menggunakan sejumlah isu, termasuk korupsi, guna memicu penolakan terhadap Presiden.

Saat dihubungi Kompas.com kemarin, mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat, Jenderal (Purn) Tyasno Sudarto juga menganggap kata "kudeta" menyesatkan. Menurutnya, para purnawirawan memang memendam kekecewaan atas pemerintahan di bawah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Namun, kudeta bukan menjadi pilihan.

"Kata-kata kudeta bisa menyesatkan. Berlebihan. Kita proporsionallah, bahwa kami menginginkan perubahan, ya," kata Tyasno, Kamis (24/3/2011) sore.

Mengenai tercantumnya sejumlah nama jenderal purnawirawan dalam daftar DRI yang beredar, ia mengaku tidak tahu sama sekali. "Saya tidak tahu-menahu tentang adanya DRI. Saya tidak mengerti dan tidak pernah dihubungi juga. Kalau nama saya tercantum, itu tanpa sepengetahuan saya," ujarnya.

Ia juga membantah sinyalemen yang dilansir sebuah media bahwa para jenderal purnawirawan berada di belakang aksi-aksi kekerasan terhadap kelompok minoritas. Kekecewaan terhadap pemerintahan SBY, kata Tyasno, sudah disampaikan melalui saluran yang semestinya. Baik kepada Presiden SBY maupun jenderal purnawirawan lain yang saat ini duduk di Kabinet Indonesia Bersatu II.
"Saya tidak mengerti, kenapa diisukan merancang kerusuhan di Cikeusik, Temanggung, dan sebagainya, tidak ada sama sekali, tidak ada. Itu fitnah saja," kata Tyasno.

Penipuan Blackberry Via Internet

Sial betul nasib kakak beradik, Athira Octaviany (21) dan Kartika Sari (20), warga Nusa Tamalanrea Indah, Jl Perintis Kemerdekaan, Makassar. Keduanya ditipu oleh orang yang mengaku menjual BlackBerry murah via internet. Uang keduanya senilai Rp 10,5 juta raib setelah ditransfer melalui anjungan tunai mandiri (ATM) beberapa hari lalu.

"Awalnya saya melihat ada promosi murah BlackBerry di internet. Di situ ada dicantumkan nama dan nomor telepon penjualnya. Penjualnya mengaku bernama Ahmad Fauzi, nomor teleponnya 085218172207. Saya kemudian diminta mengirim uang melalui ATM setelah menyetujui akan memberi BlackBerry yang mengaku dijualnya. Berapa kali dia meminta saya mengimkan kembali uang karena katanya transferan saya belum masuk ke rekeningnya," kata Athira saat melaporkan kasus ini ke Mapolrestabes Makassar, Jumat (25/3/2011).

Uang yang ditransfer Athira senilai Rp 3,3 juta, sedangkan Kartika Rp 7,5 juta. Beberapa kali pelaku juga menelepon korban untuk menginformasikan bahwa uang yang ditransfer korban tidak masuk ke rekeningnya padahal menurut korban transaksi berhasil. Korban baru merasa tertipu setelah BlackBerry yang dibelinya tak kunjung dikirim. Sementara itu nomor telepon yang dipasang pelaku di internet tidak aktif lagi.

Kanit SPK Polrestabes Makassar, AKP Tandi Ruruk mengatakan bahwa penipuan melalui internet jarang terjadi di Makassar berdasarkan laporan yang ditanganinya. Ia meminta kepada warga Makassar untuk berhati-hati berbelanja melalui internet karena tidak melalui tatap muka sehingga rawan penipuan.

"Yang banyak terjadi itu penipuan melalui tatap muka dan pelakunya juga adalah rekan atau kerabat. Memang sangat rawan jika transaksi di internet karena orang bisa memasang data palsu," kata Tandi.

Rabu, 23 Maret 2011

Pesawat Tempur F-22 Raptor, Tercanggih

Amerika Serikat sebenarnya memiliki pesawat tempur andalan bernama F-22 Raptor. Pesawat tempur supermanuver dengan twin engine generasi kelima ini direncanakan menjadi pesawat tempur superior, namun juga dilengkapi dengan kemampuan tambahan seperti serangan darat, perang elektronik dan signal intelegence.

Pesawat ini dirancang untuk mampu membawa peluru kendali (rudal) dalam badan pesawat sehingga tak terdeteksi musuh. Selain itu, pesawat ini juga bisa membawa bom seperti Joint Direct Attack Munition (JDAM) dan Small-Diameter Bomb (SDB) serta tak mampu dideteksi radar. F-22 dikembangkan oleh Lockheed Martin yang bermitra dengan Boeing.

Kepala Staf Angkatan udara Amerika Serikat Gen Norton Schwartz dalam pertemuan tanggal 17 Maret 2011 lalu mengatakan bahwa F-22 akan digunakan dalam serangan awal di Libya. Namun, sejak serangan tanggal 19 Maret 2011 lalu, pesawat yang digunakan hanya 3 Northrop Grumman B-2 Spirit, 4 Boeing F-15E Eagle and 8 Lockheed Martin F-16CJ Fighting Falcon. Lalu, dimana F-22?

Loren Thompson, analis dan kepala operasional di Lexington Institute mengatakan, "Para desainer F-22 memiliki dilema, apakah memilih konektivitas yang memungkinkan fleksibilitas atau kemampuan radio silence yang bisa mendukung kemampuan pesawat sebagai pesawat siluman. Pilihan itu dilakukan karena adanya keterbatasan jaringan data."

Keterbatasan F-22 adalah ketidakmampuan untuk berkomunikasi dengan pesawat koalisi dan keterbatasan menyerang target darat. F22 cuma mampu berkomunikasi dengan F-22 lainnya lewat intraflight data link. Itu pun hanya sebatas menerima, tidak mentransmisikan data. Thompson mengatakan, sebagai pesawat siluman, F-22 tak memiliki konektivitas yang bisa ditemukan di pesawat tempur lain.

Kelemahan lainnya adalah F-22 hanya dapat menggunakan 1000 pound JDAM yang digunakan untuk menyerang sasaran diam. Pesawat yang diproduksi sejak tahun 1997 ini juga belum mampu membawa 250 pound SDB atau membuat peta radar berupa gambar hitam putih kualitas tinggi permukaan Bumi yang diperlukan untuk memilih targetnya sendiri di darat.

Sebenarnya, hardware dan software pesawat ini akan diupgrade menjadi Increment 3.1 tahun ini. Namun, meski upgrade terseut dilakukan, F-22 hanya akan mampu menetapkan 2 target dari 8 buah SDB yang bisa dibawanya. Upgrade tersebut juga takkan mampu memperbaiki membuat pesawat mampu terhubung dengan pesawat tempur lainnya.

Upgrade selanjutnya, yakni Increment 3.2 sebenarnya direncanakan dengan Multifuction Advanced Data Link (MADL) yang juga ditemukan pada F-35 Joint Strike Fighter. Hanya dengan upgrade tersebut F-22 bisa menetapkan 8 target untuk 8 SDB yang dibawanya.

Sesuai doktrin angkatan udara, F-22 Raptor akan dipergunakan untuk membantu tugas pengebom siluman Spirit B-2 dalam "membuka pintu" untuk menyerang pertahanan udara musuh. Namun, komando US Africa yang menjalankan Operasi Dawn Odyssey di Libya mengkonfirmasi bahwa F-22 takkan terbang dalam penyerangan tersebut.

Mayor Eric Hilliard, juru bicara komando Afrika mengatakan, "Saya tidak melihat indikasi F-22 akan digunakan untuk membantu misi B-2 ataupun digunakan untuk misi selanjutnya dalam penyerangan Libya." Seperti diketahui, pengebom siluman B-2 Spirit telah digunakan dalam Operasi Fajar Oddysey untuk melumpuhkan Libya.

Selain itu, alasan lain tidak menggunakan Raptor tersebut adalah armada tempur udara Libya yang sebenarnya masih kuno. Padahal F-22 dirancang untuk menjadi mesin dengan keunggulan udara (air superiority) dalam melawan pesawat lain. Mark Gunzinger dari Center for Strategic and Budgetary Analysis, Washington mengatakan, "Raptor itu mungkin tak diperlukan. Pertahanan Libya tak sedemikian kuat sehingga bisa dilumpuhkan dengan mudah."

F-22 sendiri merupakan pesawat tempur dengan masa pengembangan yang cukup lama. Prototipe dari pesawat ini diberi nama YF-22, lalu berganti menjadi F/A 22 dan akhirnya disebut F-22. Hingga tahun 2004, sebanyak 51 F-22 telah didistribusikan.

Jumat, 18 Maret 2011

Adam Malik Tentang Uni Soviet

Memahami pandangan orang besar di masa lalu membuat orang menjadi bijak. Bung Karno pun berpesan dengan kalimatnya yang amat terkenal: Jas Merah. Lalu apa kata Adam Malik tentang negeri beruang merah Uni Soviet?

Mendapat buku 'Sovjet Rusia Seperti jang Saja Lihat' karya wartawan kawakan Adam Malik pada awal tahun ini bak menemukan harta karun tak ternilai. Girang di hati. Dapat dipastikan sangat sulit mencarinya di Indonesia sekarang. Inilah buku koleksi seorang Indonesianis asal Rusia di Moskow yang telah menjadi rujukan berbagai kalangan akademisi pada masa awal kemerdekaan Indonesia.

Ketika sampai di tangan saya, buku itu sudah berwarna kemerahan, rapuh dan sobek di beberapa sisinya. Jilidannya juga hampir runtuh sehingga membacanya harus ekstra hati-hati. Maklum, buku dengan tebal 164 halaman ini dicetak pada tahun 1954 oleh NV. Pustaka & Penerbit 'ENDANG' Djakarta, Djalan Tanah Abang Barat 80-A, telp 434 G. Di ujung buku bagian atas tetera harga buku: Rp 9,- ditemani sebuah cap daftar pustaka berbahasa Rusia 'CCCP (USSR) - Indonesia no. 18'.

Tentu saja, ketika mulai menjelajah buku ini pembaca terseret masuk ke dalam lorong-lorong masa lalu dengan segala keunikan, baik dari sisi bahasa (menggunakan ejaan lama dengan istilah yang tidak lazim) serta kenyataan yang sedang membuat geleng kepala. Pembaca jadi sadar terjadinya 'lompatan-lompatan' sejarah umat manusia yang telah membuat semuanya berubah seiring berjalannya waktu.

Adam Malik yang saat itu berprofesi seorang wartawan demikian piawai menyedot informasi yang begitu langka dan mampu meraciknya menjadi sebuah hidangan yang dinanti-nanti masyarakat Indonesia yang gandrung pada Uni Soviet. Untuk suatu kunjungan sebulan di Uni Soviet, terlihat sang penulis dengan antusias mempersiapkan berbagai bacaan yang masih langka dan tanpa kenal lelah melakukan reportase dari hari ke hari.

Menlu pertama RI itu rupanya ingin membuktikan beberapa hal di luar urusan konferensi ekonomi, seperti 'Benarkah Sovjet Rusia imperialistis' dan 'Apakah jang dinamakan tabir besi'. Sebagai jurnalis yang harus netral, ia pun mengajak masyarakat Indonesia memandang Rusia secara obyektif alias 'tidak boleh kita pandang seperti Surga dan djuga pada tempatnya disamakan dengan Noraka'.

Perjalanan Panjang

Sebuah konferensi tentang ekonomi internasionallah (3-10 April 1952) yang membawa Adam Malik bersama rombongan Indonesia ke negeri yang oleh negara lawan-lawannya dijuluki: Negara di balik Tabir Besi! Dari Jakarta menuju Moskow, perjalanan yang dilakukan Delegasi Indonesia sangat panjang dan luar biasa. Mereka harus transit di Singapura lalu dilanjutkan ke Bangkok, Karachi, Amsterdam, Praha, Minks dan baru Moskow. Berangkat tgl 23 Maret 1952 tiba di Schipol tanggal 26 lalu berangkat lagi ke Praha tgl 30 Maret dan tiba di Moskow persis saat acara dimulai, 3 April 1952. Total perjalanan mencapai 10 hari itu sangat jauh berbeda dengan perjalanan saat ini yang bisa ditempuh dalam kurun waktu kurang 15 jam.

Karena Indonesia saat itu belum lama merdeka, perjalanan ke luar negeri memang menjadi tidak mudah. Dokumen paspor yang dipakai delegasi Indonesia tidak standar internasional, namun hanya berupa selembar kertas putih yang dibubuhi tulisan dan foto serta dilegalisir oleh yang berwenang. Tidak jarang, petugas imigrasi di luar negeri menyangsikannya. Bahkan beberapa bank asing juga tidak percaya alias menolak pengambilan uang dengan lampiran dokumen dimaksud.

Pengambilan visa saat itu dilakukan di Belanda, bukan di Jakarta. Maklum, waktu itu Indonesia belum memiliki hubungan diplomatik secara resmi sehingga tidak ada kedutaan Rusia di Jakarta ataupun KBRI di Moskow. Dus, peserta konferensi dapat berisiko tidak sampai Moskow karena ditolak permohonan visanya, meskipun sudah terbang 3 hari hingga Amsterdam.

Ketika harus transit di beberapa kota besar baik untuk waktu singkat maupun dalam hitungan hari, masyarakat Indonesia disana selalu memberikan sambutan hangatnya. Mereka seolah ingin bercengkerama dengan saudaranya dengan memberikan apa saja yang dimilikinya meskipun sebelumnya tidak pernah mengenal. Kekerabatan masyarakat kita saat itu, sangat kental dan hangat. Tidak jarang, dalam transit itu delegasi RI disuguhi Vodka dan Kaviar, sesuatu yang sangat luks saat itu hingga kini.

Meski hanya memiliki waktu transit yang tidak banyak, Adam Malik ternyata mampu menuliskan secara hampir utuh keadaan negara-negara yang tergabung dalam Uni Soviet saat itu. Mulai dari sosial kemasyarakatannya hingga industrinya. Semuanya menggambarkan adanya kepemimpinan yang kuat serta semangat sosialisme yang tanpa batas. Saat itu, keyakinan ideologi komunis seolah merupakan sebuah kebenaran yang tidak mungkin lekang karena panas dan lapuk akibat hujan.

Negeri Berkemauan Besi

Keingintahuan Adam Malik membawanya kepada penjelajahan sosial kemasyarakatan Rusia baik siang maupun malam. Ia terus senantiasa keluyuran ke berbagai tempat untuk melihat sendiri dan berbicara dengan masyarakat Rusia di Moskow dan kota lain yang dikunjungi. Mulai melihat balet, nonton bioskop hingga berkunjung ke beberapa pabrik. Banyak hal yang tidak pernah terbanyangkan sebelumnya tiba-tiba ditemui.

Ketika tiba misalnya, ia dan rombongan disiapkan oleh Panitia Konferensi sebuah mobil merek ZIM atau ZIS, semacam kombi yang memuat 8 orang dengan motor yang kelas wahid dan dilengkapi dengan pemanas yang cukup. Model mobilnya mirip dengan mobil Packard dan dari sisi model ternyata Rusia saat itu tidak kalah dengan produsen lain di dunia.

Pembangunan yang dilakukan di Moskow juga terlihat menggeliat. Gedung-gedung 'pentjakar langit' tampak menjulang dan banyak tanah sedang diratakan untuk dibuat apartemen bertingkat 10-20 bagi warga. Salah satu gedung paling top dan menghebohkan para tamu konferensi adalah Universitet Lenin yang sekarang dikenal sebagai MGU atau Universitas Moskow yang terletak di puncak bukit tertinggi kota Moskow (Bukit Lenin). Gedung yang dikatakan raksasa itu sedang melebarkan sayapnya dengan membangun stadion olahraga, laboratorium dan observatorium. Gedung olah raga itu kemudian dinamakan GOR Lusniky yang kembarannya dibuat di Jakarta dan dikenal saat ini dengan Gelora Bung Karno.

Metro bawah tanah di Moskow juga sangat elok dan membuat para pengunjung tercengang. Terdapat 5 lini dan empat di antaranya bertemu satu dengan lainnya di lingkungan ring Moskow. Menuju metro, pengunjung harus turun dengan eskalator modern hingga 40 meter lalu akan menemukan sebuah stasiun bernuansa galeri dengan hiasan lampu kristal dan patung-patung marmer. Bagi mereka yang pernah berkunjung ke metro do London, Paris dan New York, maka metro di Moskow adalah yang terbaik.

Di antara kenyataan penting yang dicatat adalah nasionalisme masyarakat Rusia yang demikian kuat. Mereka tergolong orang yang ulet dan pantang menyerah serta dinilai tidak suka membeberkan boroknya kepada orang lain. Rupanya semangat 'right or wrong is my country' yang berasal dari Inggris, juga berlaku di negari beruang merah. Inilah sebuah komponen yang membuat mereka disegani oleh bangsa-bangsa lain di dunia. Itu juga mengapa Adam Malik tidak suka mengatakan Uni Soviet sebagai negeri dibalik tabir besi, namun menyebutnya sebagai negeri berkemauan besi.

Barangkali yang unik adalah pertemuan tidak terencana antara Adam Malik dengan tokok PKI, Semaun. Selama konferensi itu, Semaun yang saat itu sebagai orang buangan Pemerintah Belanda dan menetap di Moskow sejak tahun 1926 telah beristrikan orang setempat dan beranak pinak, selalu saja tiap hari menemui delegasi. Ia dikenal sebagai orang yang sangat ramah, hangat dan sangat mencintai Indonesia. Pada saat kemerdekaan Indonesia dikumandangkan di berbagai media misalnya, Semaun menulis surat kepada Stalin agar medukung kemerdekaan Indonesia. Sebagai responnya, sejak saat itu Pemerintah Soviet membuka siaran Indonesia pada Radio Moskow yang dipimpin oleh Semaun.

Tidak hanya itu, orang-orang buangan saat seperti Semaun dan Muso itulah yang kabarnya terus melakukan pendekatan kepada pemerintah Komunis Uni Soviet untuk membuka juga jurusan Indonesia di berbagai universitas. Tidak mengherankan, kalau hingga saat ini terdapat 5 universitas terkemuka di Moskow, St. Petersburg dan Vladivostok yang terus mengajarkan bahasa dan sastra Indonesia. Di luar aneka kontroversi yang muncul, rupanya jasa mereka bagi Indonesia ternyata tidak sedikit.

Terlepas dari berbagai kekaguman dan hal-hal baru yang ditemui selama sebulan di negara di balik terali besi itu, Adam Malik teryata merasakan lepasnya beban dan perasaan lega saat lepas landas meninggalkan kota Moskow. Pengalaman ini sangat berbeda ketika berpisah dengan Paris atau London yang menimbulkan rasa berat di dada. Itu semua karena menurutnya, Uni Soviet tetaplah negara yang relatif tertutup dan membatasi gerak geriknya sebagai seorang tamu. Bahkan dalam batas-batas tertentu, orang-orang Rusia yang ditemuinya saat itu terlihat sangat curiga terhadap orang asing, tidak mudah percaya, banyak tutup mulut serta terkesan underestimate bangsa lain.

M Aji Surya adalah diplomat Indonesia di Moskow, Rusia

Cacat Bawaan Sistem Presidensial

Peringatan keras Presiden SBY terhadap partai-partai koalisi yang dianggap menyalahi komitmen, membuat elite Partai Golkar (PG) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), blingsatan. Secara verbal, khususnya di hadapan media massa, baik orang PG maupun PKS menunjukkan diri siap dikeluarkan dari koalisi. Namun secara internal, mereka gerah, dan mulai saling menyalahkan.

Apalagi sejak mengeluarkan pernyataan itu, SBY tidak lagi mengundang elite PG dan PKS untuk membahas masalah dan masa depan koalisi pendukung pemerintahan SBY-Boediono. Sementara, di sisi lain, SBY semakin serius meyakinkan PDIP dan Partai Gerindra untuk masuk dalam koalisi. Partai Gerindra sudah siap sedia, sedang PDIP masih menunggu apa kata Megawati.

Tentu tidak mudah buat SBY untuk mendepak PG dan PKS, selagi tidak mendapatkan kepastian dari PDIP. Sebab jika Partai Gerindra saja yang bergabung, sementara PG dan PKS didepak, secara matematis, posisi koalisi pemerintah di DPR sangat rawan.

Memang, gabungan kursi PD, PPP, PAN, PKB dan Partai Gerindra adalah 283, lebih banyak daripada gabungan kursi PG, PDIP, PKS dan Partai Hanura, yang berjumlah 277. Akan tetapi selisih yang hanya 6 kursi tersebut, menjadikan situasi serba sulit. Beberapa anggota DPR tidak masuk saja, baik karena disengaja atau tidak disengaja, peta politik berubah.

Makanya, bagi SBY menarik PDIP adalah keharusan, jika ingin mendepak PG dan PKS. Pilihan lainnya, jika PDIP tidak mau, PKS dikorbankan karena jumlah kursinya lebih sedikit daripada PG. Tentu saja dengan catatan, PG dan PDIP benar-benar komit terhadap pemerintahan SBY. Namun untuk menjaga komitmen itu, SBY juga harus memberikan konsesi yang tidak sedikit.

Demikianlah, sistem pemerintahan presidensial memiliki kelemahan dalam dirinya. Sistem presidensial memang menjamin masa kerja pemerintahan, karena periodesasi pasti, atu fix system: 4 tahun di Amerika Serikat, 5 tahun di Indonesia dan 6 tahun di Filipina. Ini berbeda dengan sistem pemerintahan parlementer, yang sewaktu-waktu pemerintahan bisa bubar di tengah jalan.

Sebaliknya, sistem parlementer memiliki kelebihan yang tidak dimiliki sistem presidensial, yakni jaminan efektivitas pemerintahan karena pemerintah atau eksekutif selalu mendapat dukungan penuh parlemen. Sebab, eksekutif dibentuk oleh partai atau koalisi partai mayoritas parlemen.

Tiadanya jaminan dukungan dari parlemen itulah kelemahan utama sekaligus menjadi problem efektivitas pemerintahan presidensial. Sebab, meskipun presiden dipilih langsung, dia tetap tidak bisa membuat kebijakan (dalam bentuk undang-undang) sendirian. Dia harus membuat kebijakan bersama parlemen, dan karenanya dukungan parlemen mutlak dibutuhkan presiden.

Jika tidak, maka pemerintahannya tidak efektif, karena sewaktu-waktu bisa dijegal parlemen. Ini terjadi karena presiden terpilih berasal dari partai berbeda, yang menguasai kursi parlemen. Inilah yang disebut dengan divided government, pemerintahan terpilah karena penguasa eksekutif dan legislatif berasal dari partai yang berbeda.

Karena kelemahan bawaan itu, banyak ahli politik menyimpulkan bahwa sistem multipartai tidak kompatibel dengan sistem presidensial. Sistem ini dianggap cocok dengan sistem dwipartai, seperti halnya di AS. Oleh karenanya mereka menyarankan agar sistem pemilu diubah dari sistem proporsional ke sistem mayoritarian (di sini disebut sistem distrik) agar sistem dwipartai tercipta.

Namun pandangan yang dianut banyak ahli Indonesia itu sesungguhnya meloncat. Sebab, pokok masalahnya bukan dwipartai atau multipartai, melainkan seberapa besar presiden mendapat dukungan parlemen. Presiden AS Barack Obama misalnya, saat ini menghadapi situasi pelik, sebab partainya, Partai Demokrat, tidak lagi menguasai mayoritas DPR, sehingga dia harus bekerja keras meyakinkan kubu Republik setiap kali mau mengambil kebijakan.

Untungnya, Partai Demokrat masih menguasai Senat, sehingga Obama hanya capai berurusan dengan DPR. Hal buruk akan terjadi bila Senat juga dikuasai Partai Republik. Dengan peta politik berbeda, situasi ini pernah terjadi saat pemerintahan Ronald Reagen. Sebagai presiden dari Partai Republik, Reagan harus banyak berkompromi dengan DPR dan Senat yang dikuasai Partai Demokrat dalam pengambilan kebijakan.

Tentu saja sejarah dan struktur politik yang berbeda, menyebabkan perpolitikan "terbelah" di AS itu tidak sampai menimbulkan ontran-ontran seperti di Indonesia. Posisi kelompok bisnis dan masyarakat sipil, suara pemilih dan opini media massa, serta etika politik yang terjaga, membuat para politisi tidak bisa bermain seenaknya, sebagaiman terjadi di sini.

Jadi, menghadapi cacat bawaan sistem presidensial, masalahnya bukan mengubah sistem multipartai menjadi dwipartai melalui pemilu mayoritarian, tetapi bagaimana menciptakan sistem dan format pemilu yang mendorong terjadinya penguasaan mayoritas parlemen oleh presiden terpilih. Ilmu rekayasa sistem pemilu memberikan jawabannya, dan Brasil adalah contohnya.

*) Didik Supriyanto adalah wartawan detikcom.

Kamis, 17 Maret 2011

Diplomasi Budaya ala Cheng Ho

Peringatan 600 tahun ekspedisi Cheng Ho ke Nusantara, satu seminar digelar di Palembang beberapa waktu lalu. Lima makalah yang disajikan pada seminar itu kemudian dituangkan ke dalam sebuah buku berjudul Cheng Ho: His Cultural Diplomacy in Palembang.

Sejarawan A Dahana menulis tentang Cheng Ho dan Sistem Hubungan Internasional dari Kekaisaran China di Abad 15. Cheng Ho (atau Zheng He: dalam ejaan pinyin Mandarin) merupakan sosok legendaris dalam sejarah. Menurut sumber klasik China, dia terkenal sebagai penghubung antara kekaisaran China Kuno dengan pelbagai kerajaan di wilayah Laut China Selatan. Antara tahun 1405-1433 Cheng Ho berlayar muhibah ke Jawa (6 kali), Samudera Pasai (5 kali), Lamuri, Aceh (7 kali), dan Palembang (4 kali)

Budayawan Djohan Hanafiah mengamati okupasi China di Palembang. Keberadaan pusat Sriwijaya di Palembang diketahui sampai abad 10. Serangan Tamil pada 1025 Masehi menyebabkan lemahnya kekuatan Sriwijaya, menyusul pindahnya ibukota kedatuan itu dari Palembang ke Jambi. Sejak 1079 Sriwijaya telah memiliki hubungan dengan Kekaisaran China

Uka Tjandrasasmita, guru besar pada Fakulta Sejarah Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, membawakan judul: Perjalanan Laksamana Cheng Ho ke Palembang dan Pengaruhnya. Jauh sebelum ekspedisi bahari yang dipimpin Laksamana Cheng Ho menjelajahi berbagai kawasan perairan di laut selatan (termasuk kepulauan Indonesia) hingga kawasan perairan di sebelah barat, yang dimulai pada abad 15, para saudagar China telah berlayar ke kepulauan Nusantara sejak awal abad pertama Masehi demi menjalin perdagangan

Sedangkan Bambang Budi Utomo sendiri, yang membahasakan diri sebagai jurutulis rendahan Pusat Riset Arkeologi Nasional, memfokuskan karya ilmiahnya pada pengaruh budaya China pada kerajinan laker. Pelbagai artifak kuno ditemukan dalam riset arkeologis di Palembang. Semuanya merupakan bukti bersejarah tentang keberadaan masyarakat Palembang yang menjalin perdagangan dengan banyak saudagar dari mancanegara sejak tahun 682 M. Di antara barang-barang yang diperdagangkan berupa keramik dari China, Thailand, Vietnam, dan Jepang menunjukkan adanya tata niaga antarkawasan. Banyak keramik di Palembang berasal dari China

Terakhir, Yusuf Liu Baojun menjelaskan siapa Cheng Ho. Laksamana Cheng Ho, juga dikenal sebagai Laksamana Zheng He, nama China-nya Ma He, nama Islam-nya Ma Sanbao (tetapi dia juga lebih terkenal dengan nama Som Poh, Sam Poh Gung, Sam Poh Kong, atau Sam Po Taijian. Zheng merupakan gelar panggilan yang disematkan oleh Chen Zu, kaisar China asal Dinasti Ming, 1402-1424), yang mengapresiasi pengabdian Zheng He selama kekuasaan rezimnya

Kerajaan Sriwijaya di Palembang

“Swasti sri sakawarsatita”.

Kalimat itu berhuruf Pallawa berbahasa Melayu Kuno. Artinya, “kemakmuran dan keberuntungan”. Setidaknya dua kata itu merupakan kalimat awal yang tercetak di atas dua bongkah batu bertulis atau lazim disebut prasasti. Kedua prasasti itu peninggalan masa kejayaan kerajaan Sriwijaya.

Pertama, Prasasti Kedukan Bukit ditemukan pada 29 November 1920 di kebun milik Haji Djahri. Letaknya di tepi Sungai Tatang, yang menjadi anak Sungai Musi, di kawasan Kedukan Bukit di kaki Bukit Siguntang, sebelah baratdaya Palembang.

Kedua, Prasasti Talang Tuo ditemukan pada 17 November 1920 di sekitar muara Sungai Lambidaro dan hulu Sungai Sekanak, juga yang menjadi anak Sungai Musi. Letaknya di Dusun Talang Tuo, sebelah barat Palembang.

Penemu Prasasti Talang Tuo, Residen Belanda bernama LC Westenenk. Menurut Marwati Djoned Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto (dalam Sejarah Nasional Indonesia, Balai Pustaka, 1984), Westenenk berhasil menjejaki letak prasasti itu setelah membaca catatan kuno peninggalan Sriwijaya tentang peresmian Taman Perpustakaan Criksetra.

Awalnya, George Coeddes, peneliti asal Prancis, menulis buku Le Royaume de Criwijaya (1918). Tesisnya menyebut tentang Kerajaan Sriwijaya sekaligus mementahkan teori identifikasi yang dikerjakan Hendrik Kern (1913). Kern menyebut bahwa Sriwijaya adalah nama seorang raja karena alasan bahwa gelar “Sri” biasanya merupakan sebutan bagi seorang raja. Coeddes membantahnya setelah meneliti Prasasti Kota Kapur yang menyebut tentang Kedatuan Sriwijaya, Datu Sriwijaya, dan Walla Sriwijaya.

Sriwijaya kerajaan maritim terbesar di Nusantara, berjaya antara abad 7-13 Masehi. Kalangan ahli sejarah bersepakat tentang kedudukan Sriwijaya pada masa jayanya setara masa keemasan Islam di Baghdad saat diperintah Sultan Harun Al Rasyid dalam Kekhalifahan Abbasiyah.

Jangan Lindungi Rakyat Sebatas Tataran Normatif

UU Nomor 36 Tahun 2009 adalah peraturan yang mengatur kewajiban dalam bidang kesehatan di masyarakat.

Dalam UU Kesehatan yang berlandaskan Pasal 20, Pasal 28 H ayat (1), dan Pasal 34 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, secara garis besar isinya memuat tanggung jawab negara untuk menjamin kesejahteraan rakyatnya dengan penyediaan fasilitas kesehatan, peraturan perundangan, serta persamaan hak dan keadilan warga negaranya.

Pemerintah juga memiliki sejumlah pertimbangan dalam UU ini yakni pertama, kesehatan merupakan hak asasi manusia dan merupakan kesejahteraan yang harus diwujudkan. Kedua, upaya prinsip kesehatan yang nondiskriminatif, partisipatif, dan berkelanjutan.

Ketiga, upaya pembangunan harus memperhatikan kesehatan masyarakat dan tanggung jawab semua pihak baik pemerintah dan masyarakat. Keempat menggantikan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang kesehatan sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan zaman.

Terkait implementasi aturan tersebut, Pakar Hukum Tata Negara Kahar Maranjaya mengatakan, pelayanan kesehatan sudah seharusnya bersifat sama rata alias setara tanpa pandang bulu. Antara yang berduit dengan tidak harus mendapatkan perlakuan yang sama. Konsekuensinya bisa terjadi kecemburuan sosial yang berkepanjangan bersifat akut.

"Saya kira sudah menjadi hak warga negara untuk mendapatkan pelayanan kesehatan ini tanpa ada diskriminasi," kata Kahar dalam perbincangan dengan okezone, belum lama ini.

Kahar menambahkan, pelayanan kesehatan terhadap masyarakat sejatinya berlandaskan asas kemanusiaan bukan aspek materi semata. "Dalam UU Kesehatan maupun keterbukaan informasi hal ini juga diatur. Tidak boleh rumah sakit menerima pasien diskriminatif karena nggak punya biaya misalnya. Jangan lantas memasang muka masam (jutek) karena pasiennya gakin. Tapi dilayanilah sesuai prosedur aturan yang berlaku semua sudah ada aturannya," paparnya.

Dia menambahkan, siapapun manusia di belahan bumi ini tidak ada yang menginginkan sakit. Namun, ketika ada rakyatnya yang sakit dan tak mampu berobat itu sudah menjadi kewajiban pemerintah mengakomodasi, sebagaimana termaktub dalam pasal 34 UUD 1945 yang mengatakan fakir miskin dan anak telantar dipelihara oleh negara.

"Visi Indonesia sehat? Visi itu kan impian yakni sesuatu yang dicita-citakan. Saya kira masih jauh lah (tujuan Indonesia Sehat), tapi setidaknya sudah ada usaha ke sana," kata Kahar. "Saya pikir menjadi kewajiban negara untuk melindungi setiap hak-hak warga negaranya. Tetapi tidak pada tataran normatif, formalitas saja namun dilaksanakan dong," imbuhnya

Tak Tepat Sasaran
Pada 2010 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menerimaan pagu anggaran kesehatan sebesar Rp24 triliun, sedangkan pada 2011 menerima pagu anggaran
sebesar Rp27 triliun.

Besaran pagu anggaran Kemenkes dari tahun 2010–2011 ini sebetulnya sangat melanggar atau tidak sejalan dengan pasal 171 ayat (1) UU No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan yang menyatakan “Besar anggaran kesehatan pemerintah dialokasikan minimal 5 persen dari anggaran pendapatan dan belanja negara di luar gaji.

Di mana, pada nggaran 2010, anggaran kesehatan atau fungsi kesehatan diluar gaji pegawai hanya 2,2 persen dari total APBNP 2010, dan tahun anggaran 2011, anggaran kesehatan atau fungsi kesehatan diluar gaji pegawai hanya 0.5 persen dari total APBN 2011.

Kemudian, kalau melihat anggaran Jamkesmas tahun anggaran 2010 sebesar Rp4,6 triliun, dan anggaran Jamkesmas tahun anggaran 2011 sebesar Rp6,3
triliun. Bila melihat anggaran Jamkesmas 2011 yang diperuntukan kepada 76 juta pendudukan miskin dari 115 juta penduduk miskin se-Indonesia, maka untuk setiap orangnya akan menerima asuransi kesehatan sebesar Rp82.461 per tahun dan per bulan penduduk miskin akan menerima asuransi sebesar Rp6.872
per orang.

Menurut Kordinator Investigasi dan Advokasi Fitra Uchok Sky Khadafi, asuransi penduduk miskin ini akan terlalu kecil bila dibandingkan dengan asuransi hakim Mahkamah Konstitusi dan keluarga sebesar
Rp52 juta per tahun.

Apalagi dengan anggota DPR menerima asuransi kesehatan sebesar Rp66.457.143 per orang dengan fasilitas VVIP untuk setiap tahun dan setiap bulan sebesar Rp5,5 juta.

Oleh karena, dari 115 juta penduduk miskin ini pemerintah pusat hanya mampu memberikan Jamkesmas kepada 76,4 juta orang, maka pemerintah daerah harus menyediakan Jamkesda kepada penduduk miskin yang belum mampu terjangkau pemerintah pusat.

Misanya DKI Jakarta, menerima Jamkesmas sekitar 11% dari penduduk miskin, dan penduduk miskin yang tidak dapat jamkesmas akan menerima Jamkesda atau istilah Jakarta adalah JPK Gakin (Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Keluarga Miskin). Dimana pada tahun 2010, asuransi kesehatan (JPK Gakin) orang miskin jakarta, diberikan hanya untuk 160.480 KK atau 2 juta penduduk miskin, dengan alokasi anggaran sebesar Rp413.750.000.000 per tahun.

"Jadi, setiap satu penduduk miskin, akan menerima sebesar Rp206.875 per tahun, dan kalau per bulan, setiap satu KK, akan menerima sebesar Rp17.240 per bulan," papar Uchok.

Selanjutnya, pada tahun 2011 anggaran asuransi penduduk miskin DKI Jakarta sebesar Rp513 miliar, berarti untuk setiap penduduk miskin akan menerima JPK Gakin sebesar Rp206.875 per tahun, dan sebesar Rp17.240 per bulan untuk 2.479.758 penduduk miskin. "JPK Gakin untuk penduduk miskin ini akan dikalahkan dengan asuransi pegawai Pemerintah DKI Jakarta," jelasnya.

Seperti diketahui, seluruh pegawai pemda DKI Jakarta sebanyak 83.401 orang, dan untuk setiap pegawai akan menerima asuransi kesehatan sebesar Rp.899.270 pertahun, dan setiap bulan akan menerima asuransi sebesar Rp74.939 peorang.

Gambaran di atas mengenai Jamkesmas dan Jaskesda, akan terlihat jika standar asuransi kesehatan buat penduduk miskin tidak dipunyai oleh pemerintah. Hal ini bisa dilihat dari satuan anggaran untuk setiap penduduk miskin baik Jamkesmas dan Jamkesda sangat berbeda-beda sekali. Di mana Jamkesmas setiap orang akan menerima sebesar Rp6.872 per bulan, sedangkan
Jamkesda untuk penduduk miskin sebesar Rp17.240 per bulan.

Dari kajian Fitra, baik Jamkesmas maupun Jamkesda banyak tidak tepat sasaran. Tak sedikit mereka yang mampu berobat ke rumah sakit banyak mengunakan Jamkesmas atau jamkesda, tidak menggunakan dengan biaya sendiri. Hal ini disebabkan, “orang yang mampu” ini sebagai tokoh masyarakat, pengurus RT/RW, lingkaran masih keluarga pengurus RT/RW sehingga bisa memanipulasi kriteria yang diberikan pemda
DKI Jakarta.

Walaupun, dilakukan verifikasi terhadap data, tetap saja yang melakukan verifikasi data tersebut adalah orang-orang yang dipilih oleh RT/RW. Selain itu, banyak penduduk miskin yang tidak mempunyai Jamkesmas atau Jamkesda disebabkan mereka gelandangan atau tidak punya tempat sehingga RT/RW sulit untuk melakukan pendataannya. Lebih penting lagi dari kajian ini adalah para pengurus RT/RW tidak mempercayai mereka sebagai penduduk. Malahan gelandangan ini dianggap sebagai “penganggu” lingkungan RT/RW alias diangga maling atau pencuri.

Sebab itu, pemerintah pusat dan pemda harus melakukan evaluasi terhadap data penduduk miskin. Kalau tidak, anggaran Jamkesmas atau Jamkesda akan sia-sia alias boros karena tidak tepat sasaran atau yang penerima Jamkesmas atau Jamkesda adalah penduduk yang mampu berobat ke rumah sakit.

Fantastis, Kecamatan di Kaltim Dapat APBD Rp160 M

Dari 18 Kecamatan di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kaltim, terdapat satu kecamatan yakni kecamatan Muara Badak yang memperoleh alokasi APBD dari sebesar RP160 miliar.

Fantastis jika merunut pada APBD Kukar 2011 sebesar Rp4,7 triliun. Namun disinyalir pemberian alokasi ratusan miliar pada kecamatan itu karena ada praktek balas budi politik pada pemenangan pilkada Kukar 2010 lalu.

"Ada satu kecamatan yang mendapat dana APBD dari kabupaten Kukar sebesar 160 miliar, sementara kecamatan lainya hanya memperoleh Rp4 miliar," ucap anggota Komisi III DPRD Kukar Magdalena dari fraksi Patriot dalam kunjungan kerja ke DPRD Balikpapan, Kamis (17/3/2011).

Namun pemberian dana yang sangat besar untuk sebuah kecamatan diduga karena pemenangan bupati Kukar terpilih, Rita. "Di daerah itu memang menang untuk pemenangan bupati saat pilkada lalu," tambah Magdalena.

Ironis daerah-daerah penghasil migas dan batu bara di sejumlah kecamatan yang berada di kutai pesisir yang juga termasuk dalam delta Mahakam seperti kecamatan Muara jJwa, Anggana, Sanga-Sanga, Samboja hanya memperoleh anggaran yang minim.

"Kesenjangan terjadi sejak jaman bupati-bupati sebelumnya. Kecamatan yang berada dipesisir memilih untuk membentuk kutai pesisir namun hinnga kini belum ada respons positif dari bupati,” katanya.

“Jomplang memang pemberian alokasi dana APBD dengan kecamatan lain. Memang Kukar dikenal sebagai daerah yang sangat kaya dengan APBD terbesar sementara masyarakat masih banyak yang miskin,” tambahnya.

Perkembangan dari tahun ke tahun menurut Magdalena stagnan sementara Balikpapan yang memiliki Rp1,7 triliun mengalami perkembangan yang sangat cepat.

Polsek Panakkukang Minta Zynga Poker ke Makassar

Terkait kasus penjebolan kartu kredit yang dilakukan empat pemuda di Makassar, Kapolsek Panakkukang mengirimkan email ke Zynga Poker untuk menanyakan keberadaan nomor kartu kredit yang digunakan keempat pelaku untuk membeli chip poker, Kamis (17/3/2011) malam.

"Kalau ternyata pemilik kartu tersebut memang ada kami akan mengundang Zynga Poker untuk menjadi saksi," kata Wahyu ketika ditemui di ruang kerjanya. Ia juga mengaku sistem Zynga Poker terlalu lemah sehingga tidak dapat menyaring nomor kartu kredit yang digunakan guna membeli chip.

"Pihak kami telah mengirimkan email untuk mengundang perwakilan Zynga Poker ke Makassar," katanya.

Ia mengaku pihaknya belum bisa menegakkan kasus yang berhubungan dengan kasus pembobolan kartu kredit karena merupakan kasus lintas internasional yang membutuhkan biaya yang besar untuk menyelidikinya.

"Para pelaku menjebol kartu kredit dengan mencari nomor pada sebuah situs lalu diacaknya. Apabila nomor tersebut berhasil maka mereka akan menggunakannya untuk membeli chip poker," jelasnya.

Rabu, 16 Maret 2011

Istimewanya Seorang "Short Sleeper"

Kehilangan waktu tidur adalah hal yang merugikan dan kerap menjengkelkan. Tubuh bisa cepat lelah, mengantuk dan konsentrasi menurun. Tetapi, bagi sebagian orang yang mendapat 'keistimewaan', kehilangan waktu tidur satu atau dua jam di malam hari tampaknya bukan masalah berarti.

Mereka yang mendapat anugrah itu adalah orang-orang yang secara alami tak butuh tidur berlama-lama atau juga disebut dengan istilah short sleeper. Menurut para ahli, orang-orang istimewa ini mengalami mutasi pada gen hDEC2, yang berfungsi mengatur siklus tidur. Mutasi inilah yang membuat mereka tak mengalami masalah walau harus kekurangan tidur.

Beberapa tokoh terkenal yang diyakini seorang short sleeper di antaranya adalah mantan Perdana Menteri Inggris Margaret Thatcher, aktor James Franco dan pebisnis dan ahli kuliner Martha Stewart. Menyoal apakah kecenderungan mereka selalu tidur sebentar karena faktor genetik atau karena kemauan keras memang belum diketahui secara pasti.

Menurut Ying-Hui Fu, profesor neurologi dari Universitas California San Francisco AS, mereka yang secara alami memiliki kecenderungan sebagai short sleeper memang memiliki keuntungan secara kompetitif. Walau begitu, mungkin tidak banyak orang di dunia ini mengalami mutasi gen tersebut.

"Sulit untuk mengatakan seberapa sering kasus mutasi ini terjadi," ujarnya.

Di laboratorium tempatnya bekerja, Fu hanya menemukan sekitar 20 sampai 30 orang yang mengalami mutasi genetik yang diyakini memberikan kontribusi terhadap kemampuan tidur hanya beberapa saat.

Sebagian besar mereka yang mengalami mutasi ini memang terbilang istimewa. Mereka memiliki dua jenis pekerjaan, karier yang sukses dan menikmati hobi yang beragam.

"Setiap hari, mereka punya dua atau tiga jam waktu luang untuk melakukan sesuatu. Mereka sangat aktif," ujar Fu.

Amy Avery, seorang warga Atlanta, adalah salah satu di antara mereka yang termasuk memiliki keistimewaan itu. Meski belum jelas apakah dirinya mengalami mutasi gen, namun Avery mengaku dirinya terbiasa tidur hanya empat hingga lima jam setiap malam.

Kendati tidur singkat setiap malam , Amy tidak memerlukan kopi atau atau minuman berkafein lainnya saat bekerja di siang hari.

"Saya sudah mengalaminya sejak lama. Saya bisa bekerja penuh dan tidak menguap atau kelelahan selama seharian," ujarnya.

Avery setiap hari mampu mengurus keluarganya, tetapi ia juga bekerja full-time sebagai direktur digital pada sebuah perusahaan periklanan. Kedua anaknya, berusia 2 dan 5 tahun, selalu tidur sekitar pukul 9 dan suaminya pada pukul 10. Setelah itu anak dan suaminya terlelap, Avery dapat mengerjakan tugas rumah tangga seperti mencuci. Ia juga menonton televisi, membaca buku dan menyelesaikan tugas kantornya.

"Saya merasa semuanya berjalan secara alami. Saya masih bisa dalam keadaan segar," ungkapnya mengomentari pola tidurnya.

Kebiasaan tidur singkat juga dialami Dan Nainan, seorang komedian yang tinggal di New York. Pria berusia 29 tahun ini mengaku tidur hanya empat jam setiap malam. Ia selalu menghindari obat-obat resep, tidak meminum alkohol dan kafein.

"Ini memberikan saya keuntungan. Saya punya 20 persen waktu lebih dibandingkan orang biasa," ujarnya.

Nainan sendiri tak tahu apakah faktor gen atau tuntutan kerja yang membuat jadwal tidurnya beitu singkat. Ia selalu rutin tidur di malam hari dan terbangun empat jam kemudian. Dengan waktu luang yang tersedia, ia bisa menyusun materi komedi dan strategi merketing.

Problem kurang tidur
Apa yang dialami Nainan belum tentu berlaku bagi yang lain, apalagi bagi mereka yang tubuhnya memerlukan istirahat selama tujuh atau delapan jam. Masalah justru akan muncul ketika kebutuhan tidur tidak terpenuhi.

Para ahli mengingatkan, banyak orang di era modern ini yang kekurangan tidur. Dan bahayanya, mereka seperti bangga dengan hal itu karena seperti menjadi manusia super. Padahal, kekurangan tidur justru akan membawa petaka dan menjauhkan seseorang dari sosok super.

"Anda menjadi lelah, berjalan pun kelalahan. Penampilan Anda jadi buruk, pikiran menurun dan konsentrasi juga," kata Dr. David Volpi, dokter dari Manhattan Snoring and Sleep Center.

Kurang tidur memang dapat menyebabkan kekalahan pada pengendara, mengantuk dan buruknya koordinasi tangan dan mata. Dalam jangka panjang orang tang tidur kurang dari enam jam terbukti berisiko lebih besar mengalami kematian, obesitas, serangan jantugn dan strok.

Penelitian menunjukkan, sebagian besar manusia membutuhkan waktu selama tujuh hingga delapan jam untuk tidur, dan bahkan beberapa di antaranya perlu sampai 10 jam.

Fu menilai, orang yang terlahir bukan sebagai short sleeper menggunakan hal-hal artifisial sehingga menjadi kurang tidur. "Akibat jangka panjangnya hal itu dapat memicu masalah kesehatan seperti risiko penyakit jantung dan kanker," ujarnya.

Saat ini belum ada penelitian yang mennjelaskan apakah risiko kesehatan pada kelompok short sleepers berkaitan dengan kurang tidur.

Pada 2009 dalam sebuah laporan yang dimuat jurnal Science, Fu dan timnya dari Universitas California berhasil mengidentifikasi ibu dan seorang anak perempuannya yang secara teratur tidur sekitar 6.25 jam setiap hari. Hasil tes darah menunjukkan bahwa mereka mengalami mutasi yang memengaruhi siklus selama 24 jam. Fu mengatakan, ada kemungkinan mereka mengalami mutasi genetik yang memengauhi pola tidur.

"Mereka sangat enerjik. Empat sampai enam jam ttulah waktu tidur mereka yang optimum," ungkap Fu mengomentari mereka yang mengalami mutasi genetik.

Kenapa Reaktor Nuklir Fukushima Meledak?

Ledakan pada reaktor nuklir di Fukushima telah terjadi tiga kali sejak gempa dengan kekuatan 9 mengguncang Jepang, Jumat (11/3/2011) lalu. Ledakan pertama terjadi di reaktor nomor 1 hari Sabtu lalu, disusul ledakan di reaktor nomor tiga Senin, dan ledakan terakhir terjadi di reaktor nomor 2, Selasa. Banyak pihak mengkhawatirkan terjadinya radiasi nuklir yang besar sebagai konsekuensi dari ledakan itu.

Namun, bagaimana sebenarnya ledakan bisa terjadi? Lalu, benarkah ledakan akan memacu bencana nuklir besar seperti yang dikhawatirkan? Untuk itu, perlu melihat beberapa hal penting terkait dengan proses ledakan reaktor, meliputi jenis reaktor, bagaimana reaktor bekerja, dan faktor yang memicu ledakan.

Staf pengajar Jurusan Teknik Fisika Universitas Gadjah Mada yang kini turut dalam pengkajian keselamatan teknologi nuklir di Swedia, Dr Alexander Agung ST, M.Sc, mengungkapkan analisis sementara terkait ledakan reaktor Fukushima 1 di situs web resmi Teknik Fisika UGM.

Ia mengungkapkan bahwa Fukushima I Unit 1 merupakan PLTN berjenis BWR (boiling water reactor). Daya listrik yang mampu dihasilkan adalah 460 MW, dengan daya termal 1553 MW dan asumsi efisiensi termal 30 persen. Reaktor tersebut dibangun akhir tahun 1960-an dan beroperasi awal 1970-an.

Ia mengatakan, "Pada reaktor nuklir, energi dihasilkan dari reaksi fisi atau pembelahan inti atom." Reaksi fisi juga menghasilkan energi radioaktf yang akan meluruh. Jumlah energi yang dihasilkan dari suatu reaksi fisi adalah total dari energi fisi dan energi peluruhan radioaktif.

Besar kecilnya energi yang dihasilkan dalam reaksi fisi tergantung dari banyak sedikitnya proses fisi. Reaksi fisi bisa dikendalikan dengan batang kendali atau control rods. Jika seluruh batang kendali dimasukkan, maka reaktor akan padam, dikenal dengan istilah shut down.

Pengamanan reaktor nuklir mengenal jargon 3C, yakni Control, Cool dan Contain. Control terkait upaya mencegah peningkatan tajam energi, Cool terkait dengan upaya mendinginkan bahan bakar, dan Contain berkaitan dengan upaya menjaga bahan radioaktif agar tetap dalam reaktor.

"Perlu diingat bahwa ketiganya bisa berfungsi sebagai aspek pertahanan," katanya. Kalau kontrol tak berfungsi, maka masih ada sistem pendingin. Kemudian, jika sistem pendingin tak juga berfungsi, maka masih terdapat pengungkung reaktor yang akan mencegah lepasnya materail radioaktif.

Nah, ledakan di reaktor Fukushima 1 berhubungan dengan kegagalan pada sistem proteksi dan faktor yang berkaitan dengannya. Ketika gempa terjadi, sistem kontrol sebenarnya berhasil berfungsi dengan memadamkan reaktor sehingga reaksi fisi di dalam reaktor tak terjadi lagi.

"Akan tetapi, masih ada energi dari peluruhan radioaktif. Pada saat reaktor padam, masih ada 7 persen dari 1.553 MW, atau sebesar 107 MW," ungkapnya. Dalam kondisi tersebut, sistem pendingin seharusnya bekerja untuk mengalirkan air saat awal sistem tersebut berfungsi.

Sayangnya, sistem pendingin akhirnya ngadat setelah satu jam sebab generator listrik mati akibat tsunami. "Situasi tersebut dikenal dengan istilah LOFA (loss of flow accident), yakni pendingin tetap ada, namun tidak mengalir," papar Alex. Akibatnya panas tak bisa ditransfer.

Menurut Alex, ada dua fenomena yang bisa terjadi. Pertama, naiknya suhu pendingin memicu pendidihan sehingga bagian atas reaktor tertutup uap air. "Jika ini terjadi, kemungkinan pelelehan bahan bakar besar. Jika bahan bakar meleleh, bahan radioaktif akan terlepas ke sistem pendingin," jelas Alex.

Kemungkinan kedua adalah kenaikan suhu selongsong bahan bakar. Selongsong merupakan pembungkus bahan bakar yang terbuat dari logam campuran Zirkonium. Jika suhu meningkat hingga 900 derajat celsius, maka zirkonium akan teroksidasi oleh air sehingga menghasilkan hidrogen.

Alexander mengungkapkan, hingga saat ini belum jelas fenomena apakah yang terjadi. Namun, ia menduga bahwa hidrogen yang terakumulasi bereaksi dengan oksigen sehingga terjadi ledakan hidrogen. Hal tersebut menyebabkan ledakan di Fukushima 1 Unit 1. Kekuatan ledakan cukup kuat untuk meruntuhkan bangunan di sekitarnya, namun tidak sampai merusak selongsong pelindung reaktor.

Faktanya, ledakan terjadi di reaktor-reaktor tersebut setelah TEPCO (Tokyo Power Electric Company) mengalirkan air laut untuk mendinginkan reaktor secara langsung. Terjadinya ledakan juga disebut bagian dari proses pendinginan reaktor yang tidak membahayakan reaktor tersebut.

Radiasi dilaporkan telah mencapai Tokyo, tapi tidak membahayakan kesehatan manusia. Pejabat pemerintah Metropolitan Tokyo mengungkapkan, "Kami memantau tingkat radiasi yang melampaui batas normal terjadi pagi ini di Tokyo. Namun, kami tidak menilai bahwa hal itu sudah berada dalam level yang berbahaya bagi tubuh manusia."

Permbangkit listrik tenaga nuklir itu berada 250 kilometer timur laut Tokyo. Kantor Berita Kyodo juga melaporkan bahwa tingkat radiasi di kota Maebashi, 100 kilometer utara Tokyo, naik 10 kali lipat di atas batas normal.

Belajar Dari Jepang Yang Tangguh

KETANGGUHAN Jepang menghadapi tekanan tiga bencana besar sekaligus, yakni gempa bumi, tsunami, dan radiasi nuklir, memukau dunia. Reputasi internasional Jepang sebagai negara kuat mendapat pujian luas. Tak adanya penjarahan menguatkan citra ”bangsa beradab”.

Pemerintah Jepang, Selasa (15/3), terus memacu proses evakuasi dan distribusi bantuan ke daerah bencana yang belum terjangkau sebelumnya. Seluruh kekuatan dan sumber dayanya dikerahkan maksimal ke Jepang timur laut, daerah yang terparah dilanda tsunami.

Evakuasi korban tsunami berjalan seiring dengan evakuasi ribuan warga yang terancam terpapar radiasi nuklir di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima Daiichi, utara Tokyo. Prefektur Fukushima juga termasuk salah satu daerah korban gempa dan tsunami yang terjadi pada Jumat lalu.

Televisi, media cetak, radio, dan situs berita online di seluruh dunia telah merilis bencana itu. Hal yang mengagumkan dunia, seluruh kejadian serta momen dramatis dan mendebarkan direkam televisi Jepang detik demi detik, sejak awal gempa, datangnya tsunami, hingga air bah itu ”diam”.

Jepang lalu mengabarkan drama amuk alam yang menyebabkan lebih dari 10.000 orang tewas dan 10.000 orang hilang itu ke seluruh dunia. Meski sempat panik, Jepang dengan cepat bangkit, mengerahkan seluruh kekuatannya, mulai dari tentara, kapal, hingga pesawat terbang. Jumlah tentara dinaikkan dua kali lipat dari 51.000 personel menjadi 100.000 personel. Sebanyak 145 dari 170 rumah sakit di seluruh daerah bencana beroperasi penuh.

Sekalipun kelaparan dan krisis air bersih mendera jutaan orang di sepanjang ribuan kilometer pantai timur Pulau Honshu dan pulau lain di Jepang, para korban sabar dan tertib menanti distribusi logistik. Hingga hari keempat pascabencana, Selasa, tidak terdengar aksi penjarahan dan tindakan tercela lainnya.

Associated Press melukiskan, warga Jepang tenang menghadapi persoalan yang ditimbulkan bencana. Sisi lain yang diajarkan masyarakat Jepang ialah sikap sabar meski mereka diliputi dukacita akibat kehilangan orang-orang terkasih. Mereka sabar menanti bantuan. Pemerintah bisa lebih tenang untuk fokus pada evakuasi, penyelamatan, dan distribusi logistik.

Bencana terbaru adalah bahaya radiasi nuklir akibat tiga ledakan dan kebakaran pada Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima Daiichi. Dari enam reaktor nuklir, empat di antaranya telah bermasalah. Jepang belajar dari kasus Chernobyl dan membangun sistem PLTN-nya lebih baik. Pemerintah menjamin tak akan ada insiden Chernobyl di Jepang.

”Perserikatan Bangsa-Bangsa belum mengambil langkah-langkah selama belum ada permintaan. Jepang adalah negara paling siap di dunia (menghadapi bencana),” kata Elisabeth Byrs, juru bicara Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), kepada Reuters.

Byrs melanjutkan, ”Jepang menanggapi tiga darurat sekaligus, yakni gempa, tsunami, dan ancaman nuklir, dan melakukannya dengan sangat baik.”

Para blogger dan pengguna situs jejaring sosial berbahasa Inggris memuji Jepang sebagai bangsa yang tabah (stoic) dan bertanya-tanya tentang kemampuan bangsa lain, terutama di Barat, jika diguncang tiga bencana besar sekaligus. Mereka memuji Jepang adalah sebuah bangsa yang hebat, kuat, dan beretika.

Profesor Harvard University, Joseph Nye, mengatakan, bencana telah melahirkan Jepang sebagai bangsa soft power. Istilah itu diciptakannya untuk melukiskan Jepang mencapai tujuannya dengan tampil lebih menarik bagi bangsa lain.

Saat bencana dan tragedi kemanusiaan mengundang simpati dari dunia Jepang, citra negara yang tertimpa bencana jarang mendapat keuntungan dari bencana tersebut. Pakistan, misalnya, menerima bantuan AS dan negara lain saat dilanda banjir bandang tahun lalu. Namun, bantuan individu sangat sedikit, yang disebabkan citra negeri itu di mata dunia. China dan Haiti juga menghadapi kritik atas penanganan gempa bumi tahun 2008 dan 2009.

Menghadapi kebutuhan akan dana rekonstruksi skala besar, Jepang masih menimbang tawaran internasional. ”Meski dilanda tragedi dahsyat, peristiwa menyedihkan, ada fitur-fitur yang sangat menarik dari Jepang,” kata Nye kepada AFP.

”Terlalu dini untuk memprediksi apakah mereka berhasil memulihkan ekonomi. Tetapi, dilihat dari jauh, rakyat Jepang memperlihatkan ketabahan saat krisis. Hal ini berbicara banyak soal Jepang di masa depan,” kata Wakil Direktur Center for Strategic and International Studies Nicholas Szechenyi.

Persaingan Microsoft, Apple, dan Linux Makin Panas di 2011

Dialektika persaingan antara Microsoft, Apple, dan Linux (yang didukung banyak perusahaan, salah satunya Google) seperti roman yang tanpa ujung. Perkembangan sistem operasi notebook, desktop dan server 20 tahun terakhir, otomatis didominasi oleh ketiga nama tersebut.

Fokus tulisan ini hanya pada sistem operasi notebook, desktop dan server dan bukan pada Gadget atau tablet. Jadi pembahasan mengenai iOS, Android, Windows phone, symbian, dan blackberry os tidak akan dibahas secara khusus, dan dibahas sehubungan dengan desktop semata.

Microsoft: Masih Merupakan ‘Kekaisaran IT’ yang sangat Kuat

Ada perkembangan yang sangat menarik di negeri Jerman. Kementerian Dalam Negeri Jerman akhirnya memutuskan menggunakan Microsoft Windows XP Kembali.

Alasan yang dikemukakan kemenlu Jerman secara resmi adalah, karena adanya 'kritik dari user', dan masalah 'interoperabilitas' yang tak dapat dipecahkan.

Parlemen Jerman (Bundestag) sudah mempertanyakan, kenapa hal ini terjadi. Sebab di institusi pemerintahan yang lain, sudah bermigrasi ke linux/open source. Hal ini membuktikan bahwa lobi Microsoft masih sangatlah kuat, dan tidak dapat diremehkan.

Tidak hanya pada pemerintahan. Di Korporasi, Dominasi Microsoft sudah ‘mendarah-daging’. Contoh, mereka memiliki aplikasi bisnis Dynamic AX, yang diakuisisi dari sebuah perusahaan Denmark, dan juga Microsoft Exchange.

Microsoft Office masih dianggap sebagai aplikasi Office standar perkantoran, dan Microsoft hanya menyediakan versi MacOSX, selain versi Windows. Hal ini menyebabkan pemakai Microsoft Office hanya bisa menggunakan dua sistem operasi itu, dan tentunya Microsoft lebih menekankan, supaya user menggunakan versi Windows.

Secara mengejutkan, pers mengumumkan terjadinya aliansi antara Microsoft-Nokia. Dengan digunakannya Windows phone 7 pada handset Nokia, maka penetrasi OS Windows di desktop secara umum akan tetap kuat.

Sinkronisasi data dari handset Windows phone 7 Nokia tentu akan diarahkan untuk menggunakan OS Windows. Ini merupakan tawaran menarik bagi korporasi, yang memang menggunakan desktop berbasis Windows. Sinkronisasi data akan semakin mudah, karena di atas kertas sistem operasi desktop dan gadgetnya berasal dari vendor yang sama.

Windows 7 sendiri bukanlah sistem operasi yang buruk. Microsoft sudah banyak belajar dari kekurangan-kekurangan mereka sewaktu mengembangkan Windows Vista, dan hasilnya Windows 7 adalah produk yang lebih handal dan baik. Sekarang, Microsoft sedang mempersiapkan Windows 8, yang juga akan dioptimasi untuk tablet PC.

Di pasar server, Windows server pun masih mendominasi, dengan menguasai 70 persen lebih pasar, walaupun khusus untuk web server, linux yang dominan. Tetap bagaimanapun, Produk Microsoft masih memiliki 'tempat' di korporasi.

Hanya Windows server saja yang dapat menjalankan Microsoft Exchange Server, aplikasi produk kolaboratif yang dikembangkan oleh Microsoft. Fitur-fitur utama Exchange terdiri terdiri dari surat elektronik, kalender, kontak dan tugas, dukungan untuk akses mobile dan berbasis web untuk informasi, dan dukungan untuk penyimpanan data. Semua fitur yang ditawarkan Exchange tersebut sudah menjadi standar di korporasi.

Rasanya, masih terlalu dini untuk berpendapat, bahwa pengaruh Microsoft sudah berkurang di industri IT. Di segmen tertentu, mereka tetap dominan.

Mereka akan tetap di sana sampai tahun-tahun mendatang. Segmen Korporasi bagaimanapun masih akan dikuasai oleh mereka. Walaupun Bill Gates sudah tidak berada di manajerial, Microsoft tetap adalah ‘Gulliver’ IT.

Apple: Gabungkan Inovasi iOS dengan MacOSX

Apple pun mulai mengambil langkah strategis, untuk memperkuat market retailnya. Akhirnya, Apple memilih mundur dari bisnis server high-end, sehubungan dengan 'gempuran' Microsoft dan Linux/Open Source di lini korporasi. Xserve product line, yang merupakan server high-end dihentikan.

Jika konsumen Apple ingin beli produk server, mereka masih sediakan Macmini server dan Macpro server, yang didesain untuk server low-end dan mid-range. Apple akan lebih memfokuskan diri dengan konsumen retail, seperti terlihat pada suksesnya Apple Store.

Penulis sempat mengunjungi Apple Store yang berada di Frankfurt am Main, Jerman. Gedungnya sangat modern dan stylish. Di sana terlihat sekali, bahwa konsumen yang mendatangi tempat itu bukanlah dalam konteks kerja kantoran atau korporasi. Namun sebagian besar lebih untuk 'fun' atau bersenang senang melepas lelah.

Banyak juga muda-mudi yang datang, baik sekedar untuk memainkan iPad dan komputer mac, atau untuk bertransaksi. Seperti layaknya Apple Store lain, suasana tempat tersebut sangat 'homey', dan membuat setiap pelanggannya untuk 'susah meninggalkan tempat'.

Seingat saya, ada Apple Store Frankfurt terdiri atas dua lantai. Lantai pertama, tempat Apple mendisplay komputer mac dan gadget-gadgetnya (iPad/iPod). Lalu lantai kedua tempat customer service, peripherals, software, dan aksesoris.

Posisi Apple store yang terletak di Große Bockenheimer Straße 30 ini memang sangat strategis. Ramai, namun tidak terlalu ramai, dan setelah keluar dari toko kita bisa ngaso di tempat duduk dan di bawah pohon.

Memang, Apple memiliki kriteria sangat khusus untuk memilih tempat sebagai store retail dia, dan salah satu kriterianya, tempat itu harus strategis.

Di poin ini saya sangat sepakat, bahwa Apple adalah vendor IT yang paling sukses dalam bisnis retail. Belum ada vendor IT lain yang bisa menciptakan sesuatu sesukses Apple store. Jika ada pun, hanya Apple yang mampu memberikan sentuhan seni dan design pada store miliknya.

Banyak pengamat yang berpikir, bahwa dengan inovasi Apple yang luar biasa di sektor gadget, maka desktopnya akan ditinggalkan. Ternyata tidak demikian. Apple justru berencana membawa inovasi-inovasinya di sektor gadget pada sistem operasi desktop.

Jadilah mereka berencana merilis veris berikutnya dari MacOSX, yang diberi nama 'Lion'. Intinya, 'Lion' adalah Gabungan antara iOS dan MacOSX.

Di sistem operasi baru ini Mac Apps store akan dimasukkan, walaupun sudah dibundel pada update MacOSX 10.6.6 yang terbaru. User interface 'Lion' akan diarahkan supaya semudah menggunakan gadget iPad. Konfigurasi sistem akan dipermudah, dan akhirnya iChat akan disertakan dukungan Yahoo Messenger.

Satu hal yang akan mempermudah setting server 'low to midrange', sistem operasi server sudah build in di 'lion', tanpa perlu beli sistem operasi terpisah. Dan fitur-fitur lain akan diketahui pas launching.

Macbook Air baru adalah sebuah notebook dengan dimensi hampir menyerupai iPad. Memiliki berat dan volume yang hampir sama, namun dengan fungsionalitas sama persis dengan notebook biasa.

Ini sebenarnya sebuah tawaran menarik bagi para komuter atau SOHO, sebab di Macbook Air tetap bisa menggunakan Microsoft Office, jika ingin sinkronisasi data dengan desktop Windows.

Di sisi lain kesuksesan Iphone/pad/pod mendorong popularitas desktop/notebook macintosh juga. Sebab popularitas mereka menjadikan Apple juga populer di kalangan korporasi, yang mulai banyak menggunakan gadget Apple.

Steve Jobs adalah pengagum design Jerman yang perfeksionis. Dia Pengagum design produk Mercedez-Benz dan Braun. Oleh karena itu, berpikir bahwa Jobs 'teledor' dan tidak memikirkan mengenai suksesi adalah sangat berlebihan.

Pendapat yang mengkhawatirkan kesehatan Jobs adalah juga sangatlah berlebihan, sebab Jobs dipastikan sudah ada rencana suksesi di kepalanya.

Selama ini, Jobs sudah berusaha keras untuk mempromosikan anggota direksi Apple lain, seperti Tim Cook, Phill Schiller, dan Jonathan Ive. Setiap event konferensi, sudah tidak pernah didominasi Jobs, namun diisi bergantian dengan anggota direksi yang lain.

Itu bukan sekedar sandiwara, karena Jobs ingin menunjukkan, bahwa kepemimpinan di Apple bersifat kolektif dan bukan ‘one man show’. Walt Disney, Sony, IBM, Nokia, dan banyak korporasi lain, walaupun sudah ditinggal oleh foundernya, tetap berjalan normal dan tetap mengeruk profit selama puluhan bahkan ratusan tahun setelah suksesi pertama.

Apple sekarang sama sekali tidak bisa disamakan dengan Apple antara tahun 1985-1997, sewaktu Jobs absen. Sebab, sudah ada banyak sekali perubahan yang terjadi di Apple, terutama terkait kultur korporasi, yang menyebabkan Apple lebih mampu beradaptasi terhadap tantangan ke depan.

Saya percaya, Jobs dan timnya sudah banyak belajar dari kesalahan Apple di era 85-97, lebih baik daripada kita-kita yang pengamat dari luar. Apple adalah ‘Leonardo Da Vinci’ dunia IT, yang berhasil realisasikan design nya.

Linux: Open Source, Para Ilmuwan, dan Google sang ‘juru selamat’

Search Engine Google disokong sepenuhnya oleh linux, seperti yang pernah dilaporkan oleh detikinet. Google juga sudah menyerahkan puluhan juta baris kode pada komunitas open source, seperti dibahas di detikinet.

Open Source menjanjikan kontinuitas pengembangan software ‘vendor independent’. Pengembangan Software hanya dibatasi oleh kreativitas developer.

Linux adalah platform standar untuk riset komputasi, baik komputasi murni, fisika, kimia, biologi/bioinformatika, matematika, atau lainnya. Platform Unix-like yang scientific, namun cost-friendly, itulah yang menyebabkan linux disukai oleh ilmuwan/akademisi di Universitas.

Pada umumnya, publikasi ilmiah serius dalam bidang komputasi ‘hard core’ adalah penelitian yang berjalan pada platform linux. Contohnya pada bioinformatika, chemoinformatics, dan komputasi fisika, penggunaan Linux adalah standar di bidang studi tersebut.

Linux memungkinkan pengolahan data genome/proteome dalam jumlah besar, di sistem cluster, dengan price/performance ratio yang paling baik. Bisa lakukan riset, tanpa harus tergantung pengembangan software dari vendor. Independensi ini sangat penting, agar riset bisa berjalan secara kontinu.

Larry Page dan Sergey Brin, founder Google, adalah Mahasiswa PhD Computer Science Stanford yang sedang On-leave, Eric Schmidt, CEO Google (yang akan diganti oleh Larry Page) adalah Profesor IT di Stanford. Mereka adalah Linux User sejak awal-awal kuliah (Schmidt mungkin sudah dari awal familiar dengan Unix).

Hal ini membuktikan, bahwa memang Linux sudah sangat familiar dengan dunia akademis dari sejak awal. Jauh sebelum Google menjadi perusahaan besar, Brin dan Page sudah mempublikasi penelitian mereka mengenai search engine pada publikasi ilmiah yang peer-reviewed. Mereka, para computer scientist di Stanford, adalah para Linux 'die harder'.

Untuk membuktikan komitmen kami pada platform Linux dan Open source, tulisan ini sengaja kami tulis pada pengolah kata Open Office Writer 3.2, yang dirunning pada OS Fedora Linux 13, disinkronisasikan dengan Google docs. Mendukung Linux dan Open Source memang harus dibuktikan dalam tindakan, dan ini bisa dimulai dengan hal-hal kecil.

Google sendiri sudah mempersiapkan Chrome OS, yang sekarang masih berada di versi beta. Namun, rilisnya ternyata ditunda sampai pertengahan tahun 2011 ini, seperti yang diberitakan oleh detikinet.

Chrome OS adalah sistem operasi berbasis Web, yang tetap menggunakan kernel monolithic Linux. Chrome OS dikembangkan dari proyek open source 'Chromium OS'.

Berbeda dengan MacOSX dan Windows 7, Chrome OS adalah sistem operasi yang berjalan secara penuh pada lingkungan 'cloud', alias membutuhkan koneksi internet untuk pengoperasiannya.

Sampai sekarang, Google masih melakukan pengujian terhadap Chrome OS, dengan membagikan prototip notebook cr-48 kepada beta tester di Amerika Serikat. Diharapkan, sewaktu 'launching' pada pertengahan tahun ini, Chrome OS akan langsung mendapatkan dukungan dari vendor hardware terkemuka, seperti Acer, Intel, Dell, Lenovo, Toshiba, dan lainnya.

Saya percaya, bahwa membaiknya infrastruktur internet di tanah air, akan sangat mendukung bagi kemunculan Chrome OS, yang sepenuhnya 'cloud based OS'. Chrome OS akan menjadikan Linux sebagai sistem operasi yang lebih mainstream, tanpa membawa brand linux itu sendiri.

Ini memang salah satu strategi branding dari Google, yaitu 'seakan' memisahkan Linux dari Chrome OS, supaya end user tertarik. Diharapkan, strategi branding Google ini akan sukses dalam melepaskan 'stigma' linux sebagai platform para 'kutu buku', dan menjadikannya langsung bersaing di pasar consumer retail, dan berhadapan langsung dengan Apple.

Google bisa disebut sebagai 'juru selamat' bagi Linux.

Menurut situs top500, lebih dari 90 persen komputer super di dunia ini menggunakan sistem operasi Linux. Berarti, di bidang 'hard core computing', memang Linux masih mendominasi.

Hal ini diramalkan tidak akan berubah banyak pada 2011, sehingga Linux tetap akan menjadi 'kaisar' bagi OS komputer super. User installed based linux yang tidak sebesar Windows dan MacOSX bukan berarti pengaruhnya tidak sebesar mereka.

Search Engine Google, Internet Server, portal scientific, disokong oleh Linux semua. Dalam kasus ini, kuantitas sama sekali tidak mencerminkan bagaimana kualitas dan pengaruh linux sesungguhnya di dunia IT.

Linux itu seperti ‘Pasukan Komando’, yang jumlahnya terbatas, namun memiliki peran sangat kunci dalam menyelesaikan suatu ‘misi’. Nah, salah satu 'misi khusus' tersebut adalah menjadi backbone bagi dunia riset dan akademis di Universitas.

Sukar membayangkan suatu riset IT yang bisa berjalan tanpa Linux sama sekali. Dunia Akademis memerlukan sistem operasi yang menyediakan price-performace ratio terbaik, dan Open Source. Itu semua bisa diberikan oleh Linux.

Masa Depan Windows, Mac, dan Linux

Dialektika ketiga ‘kerajaan’ tersebut akan selalu menghasilkan teknologi-teknologi baru, karena persaingan yang keras akan memaksa mereka semakin kompetitif. Baik Microsoft, Apple, dan Google akan tetap mendominasi OS Desktop dunia IT sepanjang tahun ini, dan bahkan mungkin sampai dekade yang mendatang.

Direncanakan, Google akan merilis Chrome OS pada tahun ini, sehingga akan semakin 'meramaikan' persaingan di sektor OS. Diharapkan, Chrome OS akan memberikan alternatif 'segar' kepada user yang sudah terbiasa dengan sistem operasi yang ada, dan ini secara langsung akan meningkatkan user installed base dari Linux.

Namun, tentu Microsoft dan Apple tidak akan tinggal diam, dan akan terus berinovasi. Basis Microsoft di korporasi, dan Apple di retail jelas akan sukar 'digoyang' begitu saja oleh Google.

Seperti biasa, konsumen yang akan diuntungkan, karena bisa menikmati produk dari ketiga pihak tersebut secara bersamaan. Sebagai contoh, gunakan search engine Google, dan sistem Operasi Windows pada komputer Macintosh.

PC Windows pun juga tetap bisa gunakan produk Apple, karena Safari dan iTunes telah diport ke Windows. Sehingga sinkronisasi dengan gadget Apple tetap bisa dilakukan pada PC Windows.

Chrome OS pun diharapkan juga akan bisa eksis di network yang multi-platform.

Sysadmin tentunya selalu akan bisa untuk mengharmonisasi teknologi dari tiga 'dunia' yang berbeda tersebut. Paling tidak, berdasarkan pengalaman pribadi, networking multi-platform sudah sangat biasa di dunia akademik (Windows, Linux, dan MacOSX).