Minggu, 27 Februari 2011

Tokoh Bugis Jangan Saling Mempermalukan

Tokoh masyarakat Bugis, Ilham Aliem Bachri meminta tokoh-tokoh besar di Sulawesi Selatan tidak saling mempermalukan dalam menyikapi kasus perselisihan organisasi persepakbolaan nasional.

"Jangan biarkan kepentingan politik merusak persaudaraan kita sesama orang bugis," kata Ilham saat ditemui di Makassar, Sabtu.

Sebagai masyarakat Bugis, dia mengaku prihatin dengan perselisihan terbuka antara tiga tokoh putra Sulsel yakni politisi Golkar, Nurdin Halid yang mendapat sorotan tajam dari politisi Partai Demokrat, Alifian Mallarangeng dan Ilham Arief Sirajuddin.

"Ketiga orang ini asli Bugis, dari Bone lagi. Ini sudah masuk area 'Sipakasiri' (Saling Membuat Malu). Dua lawan satu, orang Demokrat serang orang Golkar," kata dia.

Jika perseteruan dua tokoh Demokrat ini terus berlanjut dengan menyerang secara politis Nurdin Halid sebagai kandidat Ketua PSSI, dia menilai akan merugikan masyarakat Sulawesi Selatan dalam penggung pemilihan umum 2014 mendatang.

"Apa untungnya mereka saling bantai sesama orang Bugis, ini akan merugikan mereka sendiri di panggung politik nanti," ucap dia.

Apalagi, lanjut dia politisi Demokrat asal Sulsel, Alfian Malarangeng juga pernah dibantai dengan sesama tokoh besar lainnya yang juga politisi senior dari Kabupaten Bone, Sulsel pada pemilihan Presiden (Pilpres) lalu. Bahkan, kata dia Ilham Arief Sirajuddin pernah ditopang Nurdin Halid untuk jadi Ketua Golkar Makassar yang selanjutnya terpilih sebagai Walikota Makassar.

Seharusnya budaya "sipakatau, sipakalebbi" (saling memahami) diantara para politisi besar itu agar bisa dikedepankan dalam menyikapi setiap persoalan yang menyangkut kepentingan kendaraan politik mereka.

Dia mengharapkan, tokoh masyarakat asal Sulsel khususnya kerukunan keluarga masyarakat Bone bisa menjadi penengah perpecahan persaudaraan antara sesama tokoh masyarakat Bugis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan Tulis Komentar Anda