Kamis, 13 Januari 2011

Tokoh Lintas Agama Ungkap Kebohongan SBY

Para tokoh lintas agama mulai merasa gerah terhadap kebohongan pemerintah. Mereka berjanji mengajak umat untuk memerangi kebohongan yang dilakukan pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Janji ini terungkap dalam Pernyataan Publik Tokoh Lintas Agama Pencanangan Tahun Perlawanan Terhadap Kebohongan di kantor Dakwah PP Muhammadiyah, Jakarta, Senin (10/1).

Sembilan pemuka agama hadir dalam acara itu. Yakni Syafii Maarif, Andreas A Yewangoe, Din Syamsuddin, Pendeta D Situmorang, Bikkhu Pannyavaro, Shalahuddin Wahid, I Nyoman Udayana Sangging, Franz Magnis Suzeno, dan Romo Benny Susetyo.

Mantan Ketua PP Muhammadiyah Syafii Maarif mengungkapkan dirinya merasa miris dengan kondisi negeri ini. Pemerintah tidak dapat mengaplikasikan konstitusi negara untuk berpihak kepada masyarakat miskin.

"Dalam pembangunan pemerintah tidak memanfaatkan konstitusi untuk membantu masyarakat miskin. Politik ekonomi tidak berpihak kepada rakyat miskin. Akibatnya negeri ini rapuh secara politik, ekonomi, maupun hukum. Pemimpinnya dikelilingi oleh masyarakat miskin," tegasnya.

Dikatakan, selama ini pemerintah hanya melakukan pengelolaan kebijakan yang berpihak pada kepentingannya. Pengelolaan kebijakan inilah yang dimaksud sebagai kebohongan oleh Syafii Maarif.

Pernyataan ini diamini oleh delapan pemuka agama lainnya. Pendeta D Situmorang mengungkapkan ia akan mengajak umatnya untuk memerangi kebohongan ini. Ajakan ini merupakan peran yang sesuai selaku pemuka agama.

"Kami setuju dengan misi ini. Makanya kami akan berikan kontribusi sesuai dengan peran kami. Kami adalah pemuka umat, makanya kami ajak umat," jelasnya.

Pengajar Sekolah Tinggi Filsafat (STF) Driyakara Franz Magnis Suseno mengingatkan setiap pemuka agama memiliki cara perlawanan yang berbeda. Ia sepakat untuk bersikap kritis terhadap pemerintahan Presiden SBY.

Pernyataan sikap ini merupakan rangkaian kegiatan pemuka agama dalam menyikapi kondisi bangsa. Sebelumnya, pertemuan seperti ini digelar di Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jombang, Jawa Timur. Rencananya, acara serupa akan digelar secara terus menerus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan Tulis Komentar Anda