Kota Makassar terpilih sebagai empat besar kota terbaik untuk membuka usaha bisnis di Indonesia. Menurut hasil survei yang dilakukan Majalah SWA, salah satu majalah bisnis nasional yang rutin melakukan survei berkala tiap tahun terhadap kota-kota di Indonesia, Makassar menjadi salah satu pilihan menarik untuk menanamkan investasi. Keberhasilan Makassar dengan predikat ini dimuat dalam SWA Nomor 17/XXVI/23.
Survei The Best Cities for Business ini dilakukan Business Digest yang merupakan unit bisnis riset Grup SWA. Survei dilakukan di 20 kota/kabupaten pada 28 Juni-16 Juli 2010. Seleksi terhadap 20 kota itu dilakukan berdasarkan nilai PDRB (nonmigas dan tambang) terbesar. Tiap kota/kabupaten terpilih dilakukan survei terhadap 90 pengusaha, yang terdiri dari 30 pengusaha besar, 30 pengusaha menengah, dan 30 pengusaha kecil. Total 1.800 pengusaha menjadi responden.
"Hasil survei ini membuat kami yakni bahwa langkah yang telah dilakukan dalam membangun kota ini telah berada di jalur yang benar," kata Ilham di rujab walikota Makassar.
Memasuki periode keduanya sebagai wali kota, Ilham bertekad merubah simbol Makassar sebagai pintu gerbang kawasan timur Indonesia menjadi Makassar sebagai living room, ruang interaksi, berbagai kelompok.
Dari sisi ekonomi, PDRB Makassar berasal dari empat sektor dominan; perdagangan, hotel dan restoran; industri pengolahan; sektor angkutan dan komunikasi serta jasa.
Ke depannya, Ilham menjelaskan, fokus pengembangan dan branding Makassar adalah sebagai "kota dunia". Ini juga terkait dengan integrasi tata ruang Kota Makassar dengan daerah di sekitarnya, dalam konsep kewilayahan yang disebut Kota Metropolitan Mamminasata (Makassar, Maros, Sungguminasa-Gowa, dan Takalar).
"Mirip Jabodetabek-nya Jakarta, tetapi dengan konsep yang lebih tertata sejak awal," lanjut Ilham. Peringkat pertamanya diraih Kota Kediri, disusul Kabupaten Gresik, dan Kota Palembang. Peringkat kelima ditempati Kota Medan.
Metode Survei
SURVEI ini juga masih mengukur tingkat kepuasan dan level rekomendasi para pengusaha terhadap iklim dan fasilitas investasi di 20 kota/kabupaten di Indonesia. Untuk tingkat kepuasan dipakai Indeks Kepuasan yang merupakan jumlah persentasi responden yang menjawab puas dan sangat puas terhadap fasilitas dan layanan investasi yang diberikan pemda setempat.
Fasilitas dan layanan investasi tersebut dilihat mulai dari tahapan starting the business, doing the business, supporting the business, hingga developing the business. Adapun level rekomendasi dipakai Indeks Rekomendasi yang menggunakan metode Net Promoter Score (NPS) yang sedikit dimodifikasi sesuai dengan karakter lokal di Indonesia. Penjumlahan dari Indeks Kepuasan (IK) dan Indeks Rekomendasi (IR) inilah yang melahirkan Indonesia Recommended Cities for Investment Index (IRCI Index), yang dipakai untuk memeringkat kota-kota terbaik untuk berbisnis ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan Tulis Komentar Anda