Pemerintah Kota Makassar terus menggenjot realisasi proyek angkutan massal (busway). Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin bertekad merampungkan pembebasan lahan sepanjang Jl Perintis Kemerdekaan-Jl Urip Sumoharjo paling telat akhir 2010 ini.
Pasalnya, awal 2011, Direktorat Jenderal (Dirjen) Perhubungan Darat Departemen Perhubungan RI telah memastikan Makassar mendapat bantuan sepuluh unit bus rapit transport (BRT), lazim dikenal dengan busway, awal 2011 mendatang.
"Awal 2011, busnya sudah ada dari Jakarta. Makanya, harapan saya, pembebasan lahan harus rampung tahun ini. Pengerjaan infrastruktur akan dipercepat supaya busway benar-benar terealisasi di Makassar," kata Ilham, kemarin.
` Sejak 2007 lalu, pemkot dan Dephub RI telah menandatangani nota kesepahaman mengenai pembangunan bus rapid transit (BRT). Seharusnya busway sudah terealisasi 2009 lalu. Namun lambatnya proses pembebasan lahan membuat proyek ini dialihkan ke Gorontalo dan Manado.
Ilham tak ingin proyek ini kembali gagal karena keterlambatan pembebasan lahan. Dalam perencanaan yang disusun Jaringan Kerja Penataan Transportasi (JKPT) Kota Makassar, terdapat enam koridor busway.
Setiap koridor dilayani 18 bus dengan kapasitas masing-masing 70 orang. Pembangunan keenam koridor tersebut akan rampung dalam kurun waktu sepuluh tahun. Koridor pertama yang akan beroperasi awal 2012 adalah Terminal Regional Daya (TRD)-Telkom AP Pettarani. Infrastruktur utama yang dibutuhkan untuk Poperasionalisasi busway koridor pertama adalah pelebaran Jl Urip Sumoharjo dan Jl Perintis Kemerdekaan.
Akhir pekan lalu, Ilham menggelar rapat yang dihadiri instansi pendukung proyek ini. Rapat terbuka ini dihadiri Kepala Dinas Bina Marga Propinsi Sulsel Abdul Latief, Ketua DPRD Kota Makassar Ince Adnan Mahmud, Kepala Dinas Perhubungan Kota Makassar Chaerul Andi Tau, dan Kasat Lantas Polrestabes Makassar AKBP Hotman Sirait.
Rapat itu juga turut dihadiri perwakilan organda, Kepala Balai Besar Jalan dan Jembatan Propinsi Sulsel Nurdin Samaila, serta staf ahli Wali Kota Makassar Bidang Perencanaan Tata Ruang Dani Pamanto.
Mereka membahas rencana realisasi rute busway koridor I sepanjang terminal regional Daya, Jl Perintis Kemerdekaan, Jl Urip Sumoharjo, dan Jl Pettarani. Rute koridor satu ini diperkirakan menelan anggaran Rp 60 miliar. Mayoritas anggarannya berasal dari Kementerian Perhungungan RI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan Tulis Komentar Anda