Seorang ahli kecantikan muda dari Rusia, Anna Fermanova, ditangkap di Texas sebagai bagian dari penyelidikan Amerika terhadap tersangka mata-mata asing. Perempuan 24 tahun itu, yang tinggal dekat Dallas, ditangkap setelah berusaha untuk menyelundupkan kaca mata dan teropong malam hari serta barang terlarang lainnya ke Rusia. Peralatan itu telah disita ketika ia mencoba untuk naik pesawat ke Moskow awal tahun ini. Dia ditahan ketika kembali ke Amerika bulan ini.
Kasus itu dibandingkan Anna Chapman, seorang tersangka mata-mata Rusia yang ditahan di New York dan kemudian kembali ke Rusia dalam "pertukaran mata-mata" pada awal bulan ini. Tidak ada bukti bahwa dua perempuan tersebut tahu satu sama lain.
Fermanova ditangkap 15 Juli karena "dengan sadar dan sengaja" mencoba untuk mengekspor "barang-barang pertahanan yang tercantum dalam daftar Mesiu Amerika Serikat." Kacamata dan teropong malam tidak dapat diekspor tanpa persetujuan Departemen Luar Negeri AS, karena barang-barang itu dianggap sebagai senjata militer canggih.
Di antara barang-barang yang disita terdapat sebuah senjata pembidik Raptor 4X Night Vision, yang ia beli secara online. Seorang agen pabean mengklaim, nomor IDnya telah ditutupi dengan spidol hitam. Fermanova berada dalam tahanan rumah dan paspornya disita. Dia diperkirakan menghadiri sidang pengadilan di New York akhir bulan ini di mana dia menghadapi tuntutan penjara hingga 10 tahun.
Scott Palmer, pengacara perempuan itu, mengatakan, tuduhan itu merupakan tuduhan palsu dan terlalu sensitif untuk dibahas. Dilaporkan, suami Fermanova bermaksud menjual kembali teropong-teropon itu kepada para pemburu. Fermanova diduga membagi waktunya antara Moskwa dan Dallas, Texas. Dia mengajar bahasa Inggris di ibukota Rusia itu.
Menurut halaman Facebook-nya, dia seorang lulusan tahun 2005 dari Ogle School of Hair Skin and Nails. Dia memegang lisensi ahli kecantikan di Texas. Dia datang ke Amerika sebagai seorang anak dengan orangtuanya dari Latvia.
Ada kekhawatiran yang tumbuh di Amerika atas aksi-aksi yang tampaknya seperti gaya mata-mata "perang dingin", beberapa di antaranya telah ditangkap bulan lalu dengan hidup sebagai orang biasa di pinggiran kota Amerika. Awal bulan ini, 10 tersangka mata-mata, termasuk Chapman, mengaku bersalah dan dideportasi sebagai bagian dari pertukaran mata-mata gaya Perang Dingin.
Dmitry Medvedev, presiden Rusia, menandatangani dekrit yang mengampuni empat warga Rusia yang menjadi mata-mata untuk Amerika Serikat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan Tulis Komentar Anda