Andi Mallarangeng membantah pernyataanya saat kampanye Tim SBY-Budiono di Makassar bermaksud untuk melarang orang Bugis menjadi Presiden. Ia meluruskan maksud pernyataannya ialah sebagai tanggapan soal sms yang beredar, bahwa orang Bugis harus memilih orang sedaerahnya
"Itu adalah respons saya terhadap sms yang beredar yang bersifat primordial bahwa orang Bugis atau orang Sulsel harus memilih orang Bugis atau Sulsel. Bagi saya, orang Bugis atau Sulsel harus memilih yang terbaik," papar Andi ketika dihubungi di Jakarta, Kamis (02/7).
Dia menjelaskan bahwa apa yang disampaikannya dalam kampanye Cawapres Boediono di Makassar, Rabu (01/7) bukanlah upaya mengarahkan atau menyudutkan etnis tertentu. Saat itu, ia mengatakan alasannya memilih SBY-Boediono.
"Karena, 'maradeka to Ugi'e, adekmi ripopuang'. Orang Bugis merdeka, hanya adat yang dipertuan. Hanya hukum yang dipertuan, hanya prinsip, nilai, dan obyektifitas yang dipertuan," kata Andi "Bukan kekuasaan, bukan orang per orang," sambungnya.
Berkenaan tentang kemungkinan orang Bugis menjadi Presiden, Andi mengatakan. "Bisa, dan banyak orang Sulsel yang bisa menjadi pemimpin bangsa, tapi ada waktunya" Ia lantas menjelaskan kenapa jawabannya demikian.
Menurutnya, sekarang ini, untuk tahun 2009-2014 yang terbaik dalam penilaiannya adalah SBY-Boediono. "Karena itu, saya memilih yang terbaik. Apapun pilihan politik kita, kita tetap bersaudara"
Andi menekankan, begitulah yang dimaksudkan dalam pernyataannya. Dia berharap, ucapannya benar-benar didengar secara utuh. "Kalau saya bicara bahwa ada waktunya untuk orang Sulsel menjadi Presiden, karena saya berpendapat bahwa yang terbaik adalah SBY-Boediono untuk 2009-2014."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan Tulis Komentar Anda