Jepang yang sudah sangat maju pun tak bisa meramal gempa dengan pasti
Ibukota Italia, Roma, Rabu (11/05) ini diperkirakan akan lebih sunyi dari aktivitas warga seperti biasa, akibat menyebarnya ramalan akan terjadi gempa.
Ribuan warga dikabarkan mengambil cuti untuk libur karena khawatir ramalan akan terjadinya gempa akan benar-benar jadi kenyataan.
Ramalan itu dibuat oleh seorang ilmuwan puluhan tahun lalu, namun masih banyak warga setempat yang menganggapnya benar-benar akan terlaksana.
Ilmuwan bernama Raffaele Bendandi, sudah meninggal dunia 30 tahun lalu, mengaku sudah sukses meramal akan terjadi serangkaian gempa bumi di masa lalu.
Akibatnya Bendandi menjadi tersohor sebagai ilmuwan peramal gempa dan salah satu ramalannya menurut berbagai berita di internet dan blog adalah Roma akan diguncang gempa pada tanggal 11 Mei ini.
Bendandi, yang mulai terkenal pada era 1920 and 30-an, yakin gempa bisa diramalkan bila konfigurasi planet, matahari dan bulan dipelajari.
Diktator Italia, Mussolini, sangat terkesan dengan gagasan itu dan memberikan Bendandi gelar kehormatan.
Banyak pihak yang dibuat kerepotan dengan kepercayaan masyarakat terhadap ramalan ini, laporan yang muncul di kota itu seperti dilaporkan wartawan BBC Duncan Kennedy, adalah terjadi peningkatan pengambilan cuti sebesar 18 pegawai kota Roma.
Seperti juga ilmuwan berbagai negara, banyak ahli dan bahkan lembaga resmi seperti Badan Perlindungan Sipil Italia, membantah ramalan itu dengan mengatakan gempa tak bisa diprediksi dengan pasti.
Selain pernyataan resmi dari Badan Perlindungan Sipil, stasiun televisi milik pemerintah juga telah menyiarkan berbagai tayangan untuk menenangkan warga.
Namun sebagian orang nampaknya percaya bahwa Kota Abadi Roma, ternyata tidak untuk selamanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan Tulis Komentar Anda