Bagi Rakyat Amerika Serikat, Abraham Lincoln (1809 – 1865) bukan sekadar bapak bangsa yang berani dan teguh memperjuangkan kesetaraan, namun juga karakter yang dibesarkan lewat perjuangan asam garam keberhasilan dan kegagalan.
Lincoln sering sekali mengalami kegagalan, baik dalam politik maupun bisnis. Namun, dia sungguh-sungguh lelaki tangguh, seakan-akan dikamusnya tidak ada kata menyerah.
Lincoln dilahirkan di Hardin Contry, Kentucky pada 12 Februari 1809 . keluarganya sempat pindah ke Indiana sebelum akhirnya Lincoln pergi ke Illiois untuk memulai hidup baru. Lincoln tumbuh dari keluarga yang miskin dan hanya bisa sekolah selama satu tahun.
Sadar akan keterbatasannya, Lincoln berusaha untuk mencari banyak buku untuk menambah pengetahuannya.
Lincoln dan Politik
Lincoln memulai menjajaki dunia politik pada 1832, saat dia berusia 23 tahun. Lincoln mengikuti pemilihan anggota majelis umum di Negara Bagian Illiois, namun gagal. Dua tahun kemudian dia kembali bergabung ke dalam kancah dunia politik sebagai anggota DPR, kali ini perjuangannnya berbuah kesuksesan, Lincoln memenangkan pemilihan.
Sejak itu Lincoln memperdalam ilmu hukumnya dan mendapat lisensi sebagai pengacara. Lalu, bergabung dengan William Herdon membangun sebuah firma hukum. Lincoln berhasil terpilih sebagai anggota DPR sebanyak empat kali berturut-turut.
Seringkali Lincoln tersandung oleh lawan-lawan politiknya, ditambah lagi Lincoln pernah mengkritik kebijaksanaan presiden saat itu sehingga sempat mendapat kecaman dari publik.
Lincoln dan Perbudakan
Saat usianya menginjak 31 tahun, Lincoln mengikuti pemilihan anggota Senat, namun kalah. Seolah kata kapok itu tidak pernah tercantum, dua tahun kemudian Lincoln mengikuti pemilihan anggota Kongres, hasilnya, gagal kembali. Bagi orang lain, mungkin dua kegagalan sudah mencukupi, namun tidak dengan Lincoln.
Pada 1854, Lincoln kembali ke kancah politik dengan membawa misi menentang perbudakan. Itulah kali pertama Lincoln membawa sesuatu yang berbeda. Kala itu Amerika dilanda perang saudara antara pihak Selatan dan Utara. Terutama pihak Utara. Lincoln merasa perbudakan tidak sesuai dengan Amerika.
Terlihat banyaknya ekploitasi manusia membuat Abraham Lincoln tergerak. Dia pun mengumandangkan perang politiknya terhadap perbudakan dan cita-citanya itulah yang membawanya berhasil meraih tampuk sebagai pimpinan nomor satu di Amerika Serikat.
Lincoln juga yang berhasil mendamaikan perang saudara dan juga berhasil membuat dekrit yang isinya perjanjian untuk mempersatuan Amerika kedalam satu kesatuan.
Akhir Hidup Lincoln
Keberhasilannya sebagai penentang perbudakan, ditambah lagi kebijaksanaan, dan kekuatan prinsipnya membuatnya semakin disegani sebagai seorang Presiden. Namun, ada saja yang tidak senang atas keputusan Presiden Lincoln.
Karena ketidaksabaran terhadap cara-cara Lincoln yang dianggap lambat dalam menyatukan Amerika, sehingga seseorang yang tidak senang menembaknya. Lincoln tewas. Pada saat negara Amerika tengah menuju ke arah perbaikan, Lincoln menjadi presiden pertama Amerika yang ditembak mati ketika masih menjabat sebagai presiden.
Harus diakui, walau Lincoln sudah meninggal, namun semangat dan perinsipnya terhadap kemanusiaan sebagai presiden penentang perbudakan tetap hidup sampai sekarang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan Tulis Komentar Anda