Ketua Dewan Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin, Prof. DR. Karim Saleh, mengeluarkan hasil akhir dari analisis akademiknya terhadap pertumbuhan ekonomi Makassar dalam rentan waktu empat tahun terakhir.
Dalam catatan Karim, pertumbuhan Kota Makassar dalam rentang 2004-2007, mencapai angka 9 %. Angka ini fantastis kata Karim karena mampu melampui pertumbuhan ekonomi secara nasional yang hanya menyentuh angka 6,2 %. “Bahkan, jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi Sulsel yang tercatat hanya 6,7% dalam rentang itu, maka Makassar masih lebih bagus,” katanya, ketika ditemui, Kamis (11/9).
Kepesatan pembangunan Makassar juga terbukti dengan sumbangan kota ini pada Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) kepada Provinsi Sulsel yang mencapai 30 %. “Itu sumbangan tertinggi dari seluruh daerah Sulsel,” jelasnya.
Angka itu terpacu karena investasi yang masuk ke Makassar tergolong besar. Dalam hitungan Karim, investasi gabungan swasta dan pemerintah dalam empat tahun terakhir menyentuh angka Rp 10 triliun. “Itu sangat fantastis jika dibanding dengan
kota-kota lain terutama di luar Jawa,” tambahnya.
Bermunculannya banyak kawasan perdagangan yang kini bertebaran di Makassar menjadi bukti betapa kencangnya roda perekonomian di Makassar. Ia sepakat dengan kebijakan percepatan pembangunan infrastruktur yang dikembangkan pemerintah kota. “Infrastruktur yang lengkap menjadi kebutuhan mutlak untuk majunya sebuah kota,” imbuhnya.
Karim menyebut pemerintahan Walikota Makassar Ilham Arief Sirajuddin yang berani membuat perekonomian Makassar menggeliat. “Ini bisa dicapai jika ada political will dari pemerintah yang berkuasa. Ilham menurut saya dalam empat tahun terakhir telah berhasil mensejajarkan Makassar sebagai kota utama di negeri ini,” katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan Tulis Komentar Anda