Refleksi 10 Tahun WKMM ; Menemukan Kembali Semangat Pilar Pendidikan, Kerangka Organisasi Modern Yang Terlupakan

Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusia membutuhkan pendidikan, sampai kapan dan dimanapun ia berada. Pendidikan sangat penting artinya, sebab tanpa pendidikan manusia akan sulit berkembang dan bahkan akan terbelakang. Dengan demikian pendidikan harus betul-betul diarahkan untuk menghasilkan manusia yang berkualitas dan mampu untuk bersaing, disamping memiliki budi pekerti yang luhur dan moral yang baik, pendidikan selalu di identikkan dengan sekolah, padahal organisasi pun bisa menjadi laboratorium (virtual school) untuk mengexplore berbagai bidang pendidikan

Tujuan pendidikan yang kita harapkan adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan ketreampilan, kesehatan, jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap, mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan. Pendidikan harus mampu mempersiapkan generasi agar dapat berperan aktif dalam seluruh lapangan kehidupan, cerdas, aktif, kreatif, terampil, jujur, berdisiplin dan bermoral tinggi, demokratis, memilki kompetensi yang berdaya saing global

Aspek pendidikan seseorang sama dengan merefleksikan masa depan seseorang dimasa yang akan datang. Seseorang bagaikan sebuah kertas kanvas yang tidak bergambar apa-apa, siap merefleksikan semua yang ditampakkan padanya.

Empat pilar pendidikan sekarang dan masa depan yang dicanangkan oleh UNESCO yang perlu dikembangkan oleh lembaga pendidikan formal dan organisasi modern, yaitu :

1. Learning to Know (belajar untuk mengetahui)
2. Learning to DO (belajar untuk melakukan sesuatu), dalam hal ini kita di tuntut untuk terampil melakukan sesuatu.
3. Learning to Be (belajar untuk menjadi seseorang) , dan
4. Learning to Live Together (belajar untuk menjalani kehidupan bersama)

Semangat inilah yang perlu dikembangkan kembali sebagai pola organisasi modern di WKMM yaitu :

1. Semangat belajar dalam kelas belajar organisasi untuk mengetahui berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan

2. Semangat untuk berbuat sesuatu yang nyata, mengaplikasikan bentuk pengetahuan itu menjadi sebuah karya nyata

3. Semangat menjiwai sesautu hal dari apa yang kita pelajari, semisal belajar menjadi pemimpin, belajar mengambil peran dan tanggung jawab dalam melaksanakan program-program perencanaan, belajar mengawal dan mengendalikan sebuah konsep menjadi program nyata

4. Semangat kebersamaan, yang dapat diwujudkan melalui program pengembangan pengetahuan dan keterampilan dalam bentuk pengabdian kemasyarakatan, semangat hidup bekerja sama dan bersosialisasi untuk mendedikasikan bentuk pengetahuan ilmiah agar memberi manfaat dan kontribusi pada kemajuan diri sendiri dan untuk orang lain

Semoga pengejewantahan pilar-pilar pendidikan UNESCO dapat menjadi pola gerakan sistemik pada keterarahan organisasi WKMM memasuki usianya yang ke-10, walaupun diakui atau tidak, konsep semacam ini sebenarnya pernah membawa masa-masa ke-emas-an bagi WKMM karena telah dijalani dan dikembangkan pada periode sebelumnya, persoalannya, sistem tersebut belum terintegralkan dengan baik pada sistem konstitusional WKMM yang menjadi frame gerakan organisasi WKMM, sehingga ke-dinamis-an WKMM menjadikan organisasi ini tidak terarah dan tidak jelas tujuannya.

Semoga hal ini menjadi perhatian untuk perbaikan organisasi WKMM kedepan

Selamat Ulang Tahun Wahana Kerja Mahasiswa Makassar (WKMM)