“In life, lots of people know what to do, but few people actually do what they know. Knowing is not enough! You must take action. Dalam kehidupan ini, mayoritas manusia mengerti apa yang harus dilakukan, tetapi hanya sebagian kecil yang melaksanakan apa yang mesti mereka lakukan. Mengerti saja tak cukup! Anda harus melakukan tindakan nyata.” (Anthony Robbins)
Fenomena dalam kehidupan sehari-hari memang sangat sering kita jumpai orang-orang yang cukup mengerti dan memahami tentang nilai-nilai moralitas, spiritual, teori tentang membangun kesuksesan, keluarga yang bahagia dan lain sebagainya. Mereka pun terdiri dari orang-orang yang cukup berpendidikan atau menguasai teorinya secara mendalam. Sebagian di antara mereka bahkan sengaja menghabiskan cukup banyak waktu dan uang untuk memahami konteks tersebut lewat seminar, diskusi, dan lain sebagainya.
Teori tentang nilai-nilai moralitas, spiritual, membangun kesuksesan, keluarga yang bahagia, kesehatan yang prima dan lain sebagainya itu pun sudah dikenal secara luas oleh masyarakat sejak berabad-abad yang lalu. Olah raga, hidup bersih dan sehat, jujur, berpikir positif, visualisasi, afirmasi dan lain sebagainya pun telah dikenal cukup efektif untuk mewujudkan konsep-konsep ideal tersebut. Tetapi hanya sebagian kecil di antara kita yang berhasil mewujudkan konsep-konsep ideal tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Hal itu dikarenakan ide-ide cemerlang tersebut hanya ada di kepala, atau belum benar-benar tercermin dalam tindakan sehari-hari.
Dalam sebuah forum yang diselenggarakan di Beijing tahun 2004, salah seorang CEO dari perusahaan besar di Cina bertanya, “Sebenarnya pengetahuan kita tak jauh berbeda. Tetapi mengapa tingkat perbedaan hasilnya jauh berbeda?”
Jack Welch, sang pembicara, langsung menjawab. “Karena kalian masih berada pada tahap mengetahui. Sedangkan kami sudah melaksanakannnya,” tegas Jack. Ia menandaskan bahwa yang terpenting bukanlah apa yang kita ketahui dan pahami. Sebab seberapa baik pengetahuan maupun kecerdasan yang kita miliki tidak akan memberikan cukup manfaat, bila kita tidak mampu merealisasikan kedalam tindakan-tindakan nyata.
Contohnya saja kemampuan para tokoh masyarakat yang cerdas dan luwes, para tokoh agama maupun politik yang berpenampilan begitu teduh dan menawan bahkan para artis ternama yang selalu tampil menarik dan sukses. Pengetahuan, kecerdasan dan kemampuan mereka begitu memukau. Tetapi semuanya menimbulkan kekecewaan rakyat atau bahkan bencana, sebab di balik kelembutan, keteduhan dan gemerlap itu ternyata mereka hanya sibuk korupsi, memperkaya diri sendiri dan sama sekali tidak peduli apalagi memberi perhatian terhadap nasib rakyat miskin.
Semua itu adalah cermin bagi kita bahwa kualitas tindakan dan kedisiplinan jauh lebih bermanfaat bagi diri kita sendiri dan orang lain. Tindakan nyata tentu memberikan kesan lebih mendalam dibandingkan dengan sekedar keluwesan penampilan, ucapan, kecerdasan, dan lain sebagainya. “Action speaks louder than words. People may doubt what you say, but they will believe what you do". Tindakan berbicara lebih keras dibandingkan kata-kata. Orang-orang mungkin menyangsikan apa yang Anda katakan, tetapi mereka pasti percaya pada apa yang Anda kerjakan,” ungkap Lewis Cass. Masyarakat sebenarnya sudah sangat pintar menilai apakah seseorang cukup konsisten. Jelas dibutuhkan kesadaran untuk konsisten menggunakan nilai-nilai moralitas, spiritual, teori tentang membangun kesuksesan, keluarga yang bahagia dan lain sebagainya itu dalam tindakan sehari-hari. Caranya adalah terlebih dulu melatih diri kita sendiri untuk bersikap konsisten.
Kemudian terus membangkitkan kesadaran tentang betapa penting bersikap konsisten karena sangat berpengaruh terhadap produktivitas kita. Selanjutnya hal itu akan membantu kita menemukan integritas, keseriusan, kejujuran, visi, komitmen, dan lain sebagainya. Sehingga kesadaran kita semakin besar untuk menjadikan diri kita yang terbaik dengan kualitas spiritual yang lebih dalam sekaligus motivasi yang lebih besar untuk menghadapi tantangan yang ada.
Dengan demikian lambat laun kita akan lebih terbiasa bersikap konsisten terhadap ucapan, ungkapan, janjikan dan agama yang kita anut dalam setiap perbuatan. Sikap konsisten ibarat mata panah yang tidak pernah salah sasaran. Karena sikap konsisten memastikan kita mencapai jenjang kemajuan yang lebih besar.
Kalau saja sikap konsisten untuk melaksanakan apa yang diketahui dan dipahami itu dimiliki oleh seluruh pejabat tinggi pemerintah, tentu bangsa Indonesia akan mencapai kemajuan yang signifikan. Seandainya semua pejabat pemerintahan konsisten melaksanakan tanggung jawab dengan sejujur-jujurnya sesuai dengan sumpah yang pasti sudah mereka pahami dan ikrarkan, tentu tak akan ada tindak korupsi yang sangat merugikan negara terutama rakyat. Sikap konsisten mereka juga pasti menjadikan mereka idola sebagai pejabat yang berdedikasi dan memiliki integritas.
Sayang sekali sikap konsisten juga tak dimiliki oleh sebagian wakil rakyat. Sebenarnya mereka sudah mengerti dan memahami peran dan tujuan mereka menjadi wakil rakyat serta sumpah yang sudah mereka ucapkan. Tetapi tindakan mereka yang sibuk memperkaya diri sendiri dan terang-terangan menuntut tunjangan di tengah penderitaan rakyat yang luar biasa akibat kemiskinan dan bencana alam menunjukkan bahwa mereka tak mampu bersikap konsisten. Padahal seandainya mereka mampu bersikap konsisten, sangat mudah bagi mereka untuk mendapatkan kepercayaan dan simpati masyarakat dan lebih berprestasi di ajang politik.
Sikap konsisten melaksanakan apa yang kita pahami dan ketahui adalah pembeda yang sangat nyata antara orang-orang yang sukses dan gagal. John Ruskin mencurahkan buah pikirannya tentang pentingnya bersikap konsisten melaksanakan apa yang sudah kita pahami dan ketahui. “What we think or we believe is, in the end of little consequence. The only thing of consequence is what we do. Apa yang kita pikirkan atau percaya merupakan konsekuensi terkecil. Satu-satunya konsekuensi adalah apa yang kita kerjakan,” katanya. Jangan pernah ragu untuk bersikap lebih konsisten sejak detik ini. Realisasikan semua yang sudah Anda pahami ke dalam tindakan yang nyata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan Tulis Komentar Anda