Gerakan yang menyentil pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono soal gaji merebak di dunia maya. Sedikitnya 17 halaman maupun akun dengan kata kunci 'koin untuk sby' beredar di situs jejaring sosial Facebook.
Dua hari lalu, Presiden Yudhoyono mengatakan belum pernah naik gaji selama tujuh tahun menjabat. Yudhoyono mengatakan ingin mendahulukan kenaikan gaji semua pejabat.
Pernyataan yang dinilai sebagai keluhan tersebut mengundang kritik dari sejumlah pihak. Sentilan pun muncul di dunia maya termasuk Facebook. Halaman dengan jumlah pengikut terbanyak adalah 'Gerakan Rakyat Indonesia Galang koin untuk Presiden SBY'. Hingga berita diturunkan, sebanyak 4.565 orang tercatat menyukai halaman tersebut.
Dalam keterangannya, halaman dengan gambar bertuliskan 'Help Salary Presiden: Koin untuk Presiden' itu memiliki keterangan "INDONESIA LEBIH BAIK". Menurut informasi dari halaman tersebut, lokasi berada di Indonesia. Dalam keterangan didirikan, halaman itu menulis, "mari Kita bantu Presiden Kita yang kekurangan Gaji."
Salah satu pengguna Facebook menulis di halaman 'Gerakan Rakyat Indonesia Galang koin untuk Presiden SBY', "Pa SBY juga manusia biasa yang punya rasa gak puas sama sesuatu tapi LUCU aja rakyat masih kelaperan DIMANA MANA tapi ko minta naik gaji ???? Minta aja sama GAYUS pasti di kasih TRILIUNan :D."
Meski banyak yang mengkritik, ada pula pengguna Facebook yang bernada membela. "Jangan seperti itu... kita jangan hanya bisa memberi kritikan. coba kalau kalian yang jadi presiden. cuma ngomong gitu saja udagh di kritik. seharusnya dibantu doa saja untuk negri kita yang lagi banyak bencana dimana-mana.... dari pada harus mengurusi hal2 sepele seperti ini. semua tidak ada yang sempurna," tulis salah seorang pengguna Facebook.
Ada pula halaman lain yang bertajuk "KOIN Untuk SBY", "Koin Cinta Untuk SBY", "Koin Untuk Sby" dan lain-lain.
Sebelumnya, Juru Bicara Kepresidenan, Julian Aldrin Pasha, menegaskan Presiden Yudhoyono tidak ingin naik gaji. Menurutnya, pemberitaan berkaitan pernyataan Presiden itu terlalu berlebihan jika dipersepsikan Presiden ingin naik gaji.
___________________________________
Gerakan koin untuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam rangka menanggapi ungkapan kenaikkan gaji Presiden, digelar di samping ruang rapat Komisi III DPR di Gedung Nusantara II tersebut, mengundang pro-kontra di kalangan legilatif dan masyarakat.
Menurut Sekretaris Fraksi Demokrat Sa'an Musthafa, gerakan tersebut terlalu berlebihan. “Gerakan itu jelas berlebihan,” ujar Saan usai rapat kerja Komisi III dengan Kapolri di DPR, Jakarta, Senin (24/1/2011). Menurut Saan, ungkapan Presiden bukan dalam rangka meminta kenaikkan gaji, melainkan sebuah motivasi bagi TNI/Polri agar berkinerja baik setelah pemetintah menaikkan gaji dan memberikan remunerasi.
“Presiden bukan bercanda. Ungkapan itu bentuk motivasi terhadap TNI/Polri, di mana dia bekerja selama dua tahun memperjuangkan kesejahteraan TNI/Polri tanpa mengharapkan kenaikkan gaji,” kata Saan. Dia juga menegaskan gerakan Koin untuk Presiden terlalu berlebihan. “Jelas itu berlebihan,” pungkasnya.
Sementara anggota Komisi III DPR Bambang Soesatyo, Presiden tak pantas menyampaikan soal kenaikkan gaji dalam kondisi bangsa yang semrawut. “Tak elok, dalam situasi seperti ini Presiden bicara kenaikkan gaji,” ujar Bambang. Menurut politisi Golkar tersebut, gerakan koin untuk Presiden merupakan hal yang wajar dan tidak berlebihan. “Gerakan ini wajar untuk mengkritik Presiden,” tukasnya
Sebelumnya, Menko Perekonomian Hatta Radjasa mencoba meluruskan masalah Curahan Hati Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengenai gajinya yang tidak naik selama tujuh tahun. Menurut Hatta, yang dikatakan Presiden SBY ini tidak bisa dikategorikan sebagai curhat. Hatta menjelaskan bahwa apa yang diungkapkan SBY sebenarnya merupakan bentuk perhatian dan motivasi untuk para pegawai yang memiliki gaji dibawah Rp2 juta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan Tulis Komentar Anda