Setelah masuknya asing melalui Delhaize di Lion Superindo, Dairy Farm pada Hero, dan Carrefour masuk dengan modal 100% asing ke Indonesia, beberapa nama pemain raksasa dunia lainnya segera menyusul.
Tesco, Walmart, Metro sering disebut-sebut sebagai pemain asing yang segera hadir di Indonesia. Namun, kenyataannya justru raksasa regional menyalip lebih dulu, dengan hadirnya Lotte Group.
Seperti dikutip dari Bloomberg Lotte mampu mengakuisisi Makro yang memiliki 19 toko pusat perkulakan Makro dengan nilai US$223 juta, atau sekitar Rp 2 triliun.
Bagaimana dengan kekuatan bisnisnya?
Meskipun Lotte Group melalui perusahaan ritelnya Lotte Shopping belum masuk dalam sepuluh besar perusahaan ritel peraih omzet terbesar di tingkat dunia, di tingkat regional perusahaan itu punya nama yang kuat.
Prestasi Lotte terlihat dari hasil pemeringkatan 500 toko modern peraih omzet terbesar oleh majalah Retail Asia pada 2007 di 14 negara, yaitu Australia, China, Hong Kong, India, Indonesia, Jepang, Malaysia, Selandia Baru, Filipina, Korea Selatan, Singapura, Thailand, Taiwan, dan Vietnam.
Gerai Lotte mampu menerobos 50 besar peraih omzet terbesar di jajaran negara di Asia Pasifik. Department store Lotte masuk di peringkat 14 dengan total penjualan US$ 7.556 juta, dan hipermarket Lotte Mart di peringkat 37 dengan total penjualan US$ 3.471 juta. Sementara supermarketnya yang bermerek Lotte Super masuk di urutan 224 dengan penjualan US$ 425 juta.
Dari perolehan omzet di Korsel, untuk format hipermarket Lotte Mart berada di bawah rivalnya toko dengan merek E-Mart yang dinakhodai perusahaan Shinsegae Department Store dan Homeplus oleh Samsung Tesco.
Untuk format supermarket, di negaranya Lotte Super terkait omzet berada di bawah GS Supermarket milik GS Holdings Corp dan Top Mart yang dioperasikan Seowon Distribution. Untuk format department store, Lotte mengungguli rivalnya di Korsel.
Dengan kekuatan yang sudah terbukti tersebut, tentunya Lotte akan memiliki strategi sendiri untuk memenangi persaingan di Indonesia.
Dari pemeringkatan oleh majalah Retail Asia, sebanyak 16 toko modern di Indonesia masuk dalam 500 peraih omzet terbesar, antara lain hipermarket Carrefour peringkat 147 dengan omzet US$789 juta, department store Ramayana (195) dengan omzet US$530 juta, department store Matahari (209) US$472 juta, hipermarket Hypermart (233) US$ 385 juta, dan hipermarket Giant (240) US$ 357 juta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan Tulis Komentar Anda